spot_img
Jumat, April 26, 2024
spot_img

Sebut Danai Teroris, Ukraina Minta SAP Hentikan Kerjasama dengan Bank Rusia

KNews – Sebut danai teroris, Ukraina minta SAP hentikan kerjasama dengan bank Rusia. Baru – baru ini Ukraina baru saja mengeluarkan daftar nama pelanggan SAP yang berasal dari Rusia.

Setelah selama dekade terakhir, SAP telah eksis di Rusia meskipun pada tahun 2014 aneksasi Krimea dilakukan Presiden Vladimir Putin.

- Advertisement -

Kementerian Transformasi Digital Ukraina mengatakan kontrak perangkat lunak tersebut dengan pelanggan perbankan Rusia senilai US$120 miliar digunakan untuk mendanai pembunuhan anak-anak di Ukraina.

Menurut tinjauan Forbes tentang pengajuan perusahaan dan profil LinkedIn teknisi SAP, kesepakatan SAP di Rusia telah mencakup kontrak dengan beberapa perusahaan yang baru-baru ini dikenai sanksi atas invasi tak beralasan Putin ke Ukraina.

- Advertisement -

Termasuk bisnis dalam daftar sanksi yang dibuat oleh Amerika Serikat, Inggris dan Uni Eropa dalam beberapa pekan terakhir.

Di antaranya Gazprom, Rosneft, Sberbank, Rosselkhozbank, Transneft, United Aircraft Corporation dan VTB Bank.

- Advertisement -

Sekarang Ukraina, yang berusaha mengisolasi Rusia dari perdagangan internasional menuduh SAP, salah satu dari lima perusahaan perangkat lunak teratas di dunia dengan kapitalisasi pasar lebih dari US$120 miliar, terus mendukung pelanggan yang berasal dari Rusia.

Selama wawancara 40 menit dengan Forbes di Ukraina, Mykhailo Fedorov, Wakil Perdana Menteri dan Kepala Departemen Transformasi Digital negara itu mengatakan, “SAP terus bekerja dengan bank bank pemerintah Rusia, yang mendanai terorisme dan aktivitas agresif terhadap Ukraina.”

Presiden Volodymyr Zelensky juga memberikan tekanan pada permasalahan tersebut. Dia men-Tweet awal bulan ini bahwa SAP perlu melangkah lebih jauh dalam memutuskan hubungan sepenuhnya dengan Rusia.

Fedorov mengatakan dia berbicara dua hingga tiga kali sehari dengan Presiden tentang strategi digital negara itu di masa perang.

SAP tidak segera menanggapi komentar yang diberikan. Perusahaan itu sebelumnya mengatakan tidak akan menandatangani kontrak baru di Rusia dan beranggapan menghentikan bisnis di Rusia selaras dengan sanksi.

Perusahaan tidak melangkah lebih jauh dengan mengatakan akan berhenti bekerja dengan pelanggan saat ini.

Sementara itu Oracle, telah melangkah lebih jauh dengan mengatakan pihaknya menghentikan pembaruan serta menolak menandatangani kontrak baru.

‘Blokade digital’ Fedorov untuk membuat perusahaan teknologi Barat meninggalkan Rusia bukanlah operasi kecil.

Apa yang disebut sebagai ‘blokade digital’ itu menargetkan ribuan bisnis. Mereka menerima surat pribadi dan dikontak melalui media social.

“Ini adalah upaya yang monumental,” kata Fedorov kepada Forbes. “Kami telah mengadakan pertemuan, berbicara dengan mereka di Zoom, mengirim pesan teks, mengirim email kepada mereka, menulis permintaan resmi kepada mereka.” (RKZ/hops)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini