Oleh: Sutoyo Abadi (Koordinator Kajian Politik Merah Putih)
KNews.id–Solitudinem faciunt pacem appellant (mereka menciptakan kehancuran dan menyebutnya perdamaian)
Seorang raja hutan dalam kondisi lapar atau kenyang, yang ada dalam benaknya adalah memangsa lawan. Karena semua diluar dirinya semua adalah ancaman.
Seorang penguasa tirani pasti memiliki paling tidak sifat “mata buta telinga tuli”, dalam menatap, mendengar dan memahami realitas kondisi objektif Indonesia, terusik berbeda pendapat apalagi melawan sasaran empuk dimangsa.
Indonesia sudah dilanda krisis multi dimensi kondisinya benar benar sudah terjerembab ke titik nadir. Akibat ketidak cakapan , ambisi dan keserakahan rezim.