spot_img
Jumat, Mei 17, 2024
spot_img

Rusia Makin Beringas, Kini “Menggebuk” Prancis!

KNews.id- Rusia makin beringas ke Eropa. Korban terbarunya adalah Prancis. Selasa, BUMN gas Rusia Gazprom memutuskan sepenuhnya menangguhkan pengiriman gas ke utilitas utama Eropa Engie, Prancis. Hal itu akan berlaku mulai Kamis ini. Gazprom berdalih ada perselisihan dalam kontrak. Dalam sebuah pernyataan, Gazprom mengatakan Engie belum membayar penuh untuk pengiriman gas Juli.

“Dalam hal ini, Ekspor Gazprom memberi tahu Engie tentang penangguhan total pasokan gas mulai 1 September 2022, hingga saat menerima pembayaran penuh untuk gas yang telah dipasok,” kata perusahaan, dikutip Reuters, Rabu (31/8).

- Advertisement -

Pengiriman Gazprom ke Engie sendiri telah turun secara substansial sejak Rusia menginvasi Ukraina. Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire memperingatkan bahwa “pemotongan drastis” berisiko membahayakan perkiraan pertumbuhan PDB 2,5% Prancis tahun ini.

“Sangat jelas Rusia menggunakan gas sebagai senjata perang dan kami harus bersiap untuk skenario terburuk dari gangguan pasokan,” tambah Menteri Transisi Energi Prancis Agnes Pannier-Runacher kepada radio France Inter.

- Advertisement -

Prancis menilai justru Gazprom yang tidak menghormati kontraknya. Rusia sekarang menyumbang kurang dari 4% dari impor gas Engie dibandingkan dengan 17% sebelum perang di Ukraina, di mana pasokan turun 1,5 terawatt-hours (TWh).

Sebenarnya, Prancis tidak bergantung pada gas Rusia seperti beberapa rekan Eropanya untuk energinya. Sebelum perang di Ukraina, Norwegia memasok lebih dari sepertiga gas Prancis, dengan Belanda, Aljazair, dan Qatar juga mengirimkan volume yang lebih kecil.

- Advertisement -

Namun, Prancis menghadapi masalah dengan reaktor nuklir di pembangkit yang mulai rusak. Nuklir menyumbang 70% listrik namun kini outputnya turun 30 tahun.

Gangguan gas Rusia dan pengurangan pasokan yang menyebabkan harga melonjak, memaksa pemerintah Eropa untuk berebut pasokan alternatif menjelang musim dingin ini. Perdana Menteri Elisabeth Borne pada hari Senin mendesak perusahaan Prancis untuk menyusun rencana penghematan energi, memperingatkan mereka akan terkena terlebih dahulu jika Prancis dipaksa untuk menjatah pasokan gas dan listrik. (AHM/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini