spot_img
Jumat, Mei 3, 2024
spot_img

Ribut soal Minyak, Putra Mahkkota Saudi MbS Ancam ‘Gebuk’ Ekonomi AS

KNews.id – Putra Mahkota Arab Saudi sekaligus pemimpin de facto, Mohammed bin Salman (MbS), disebut mengancam merusak ekonomi Amerika Serikat jika Washington bereaksi negatif soal keputusan pemangkasan produksi minyak Riyadh.

Ancaman MbS itu tercatat dalam dokumen rahasia yang tersebar di Discord dan diperoleh The Washington Post. Dalam dokumen itu, MbS mengklaim “tidak akan berurusan dengan pemerintah AS lagi.”

- Advertisement -

Seiring dengan itu, MbS juga berjanji bakal memberikan “konsekuensi ekonomi bagi Washington.”

MbS melontarkan ancaman ini secara pribadi setelah Presiden AS Joe Biden bersumpah bakal memberikan “konsekuensi” kepada Saudi atas keputusan Riyadh memangkas produksi minyak di tengah tingginya harga energi global.

- Advertisement -

Biden memang menyatakan ketidakpuasannya dengan Saudi pada Oktober usai Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC+), yang dipimpin oleh Riyadh dan Rusia, memutuskan mengurangi produksi minyak hingga dua juta barel per hari.

AS tak setuju karena keputusan itu bertentangan dengan permintaannya selama ini. Washington meminta agar produksi minyak digenjot guna mengatasi krisis energi dan menurunkan harganya imbas perang Rusia-Ukraina.

- Advertisement -

Saat itu, saking kecewanya, AS sampai menuding Saudi mendukung Rusia dengan meningkatkan keuntungan di sektor minyak negara itu dan membuat Moskow bisa membiayai perang di Ukraina.

“Akan ada beberapa konsekuensi atas apa yang telah mereka lakukan dengan Rusia,” kata Biden saat itu.

Meski begitu, delapan bulan setelahnya, Biden belum juga memberlakukan konsekuensi tersebut. MbS juga masih terlihat melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat tinggi AS, salah satunya Menteri Luar Negeri Antony Blinken di Jeddah pekan ini.

Tidak jelas apakah ancaman MbS ini disampaikan langsung kepada pejabat AS atau diketahui lewat penyadapan elektronik. Kendati demikian, ancaman ini jelas menunjukkan ketegangan dalam hubungan menahun antara AS dan Saudi.

Soal ancaman MbS ini, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan pihaknya tidak mengetahui hal tersebut.

“Secara umum, dokumen-dokumen semacam itu sering kali hanya mewakili satu snapshot dari suatu momen dalam waktu dan tidak menyajikan gambaran lengkap,” kata pejabat itu secara anonim.

“Amerika Serikat terus berkoordinasi dengan Arab Saudi, mitra penting di kawasan ini, untuk memajukan kepentingan bersama kami dan visi bersama untuk kawasan yang lebih aman, stabil, dan makmur, yang saling berhubungan dengan dunia.”

Kedutaan Besar Saudi di Washington sejauh ini tidak menanggapi permintaan komentar. (RZ/CNN)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini