spot_img
Jumat, Mei 3, 2024
spot_img

KB Bukopin (BBKP) Kantongi Rp 12 T, 25% dari Investor Baru

KNews.id – Emiten perbankan PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) telah melaksanakan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issues dalam penawaran umum terbatas VII Bank KB Bukopin (PUT VII).

Dalam keterbukaan informasi, dijelaskan ada lima entitas langsung dan tidak langsung dari KB Financial Group Inc menyerap pelaksanaan rights issue ini.

- Advertisement -

Adapun KB Kookmin Bank Ltd selaku pemegang saham pengendali BBKP paling banyak menyerok saham baru, yakni sebesar 80,17 miliar. Disusul dengan PT KB Finansia Multi Finance yang memborong sebesar 540 juta saham.

Kemudian, PT KB Valbury Sekuritas (KB Valbury) membeli sebanyak 360 juta saham, PT Kookmin Best Insurance (KB Insurance) membeli sebanyak 180 juta saham, dan PT Sunindo Kookmin Best Finance (Sunindo KB) menyerap sebanyak 120 juta saham baru.

- Advertisement -

Transaksi ini berlangsung pada 26 Mei 2023 lalu. Dengan harga jual Rp100 per saham, maka total nilai transaksi mencapai Rp8,13 triliun.

CGSO Senior Managing Director BBKP Cho Nam Hoon menjelaskan bahwa tujuan dari transaksi ini adalah pelaksanaan oleh KB (anak perusahaan langsung dari KBFG) atas hak memesan efek terlebih dahulu.

- Advertisement -

“Sebagai pemegang saham pengendali tunggal dan pembeli siaga Bank KB Bukopin dalam PUT VII, dan pelaksanaan oleh setiap KB Valbury, KB Insurance, KB Finansia dan Sunindo KB (sebagai anak perusahaan tidak langsung dari KBFG) sebagai para pembeli siaga dari Bank KB Bukopin dalam PUT VII,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (6/6/2023).

Lebih lanjut, ia menjelaskan status kepemilikan saham tidak langsung.

“KB Finansia and Sunindo KB / KBFG memegang saham secara tidak langsung melalui anak perusahaannya secara langsung yaitu KB dan anak perusahaan tidak langsung, yakni KB Valbury, KB Insurance, KB Finansia dan Sunindo KB,” jelas Cho Nam Hoon.

Selain lima perusahaan KBFG itu, STIC Eugene Star Holdings Inc. tercatat menyerok sebanyak 31,9 miliar saham BBKP atau setara Rp 3,19 triliun, sebagaimana tercatat dalam data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 31 Mei 2023. STIC sendiri merupakan investor baru yang bukan merupakan bagian dari KBFG. (RZ/CNBC)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini