Pembatasan ekspor menurutnya memiliki sejumlah dampak. Hal itu disebabkan karena sebagian dari insentif dihapus—dalam istilah teknis—sebagian dari permintaan benar-benar dihilangkan dan permintaan domestik tidak dapat menggantikan permintaan internasional. “Bahkan, hilangnya pasar potensial akan mengurangi insentif pasokan untuk mengatasi permintaan yang meningkat, yang selanjutnya memberikan tekanan pada ketegangan harga,” ucapnya.
Hasil akhirnya, bukan lebih banyak CPO yang tersedia untuk pasar domestik. Sebaliknya, negara akan memiliki lebih sedikit minyak yang tersedia (produksi dibatasi) dan harga yang berpotensi lebih tinggi. “Selanjutnya, jika permintaan lokal tidak mampu menyerap sebagian dari produksi yang ditujukan untuk ekspor dan sudah berproduksi, lebih banyak stok akan terakumulasi, menimbulkan kerugian bagi produsen,” kata Carmelo.