Hendra kemudian melihat jenazah Yosua yang sudah tergeletak. Hendra mengaku sempat kaget dan bertanya-tanya peristiwa pelecehan apa yang terjadi hingga sampai terjadi tembak-tembak.
Namun saat itu dia belum menemukan jawabannya meskipun sudah bertanya ke Brigjen Benny Ali, yang saat itu menjabat Karo Provos.
“Lihat korban, lihat ‘Lho kok sampai begini. Bagaimana sih ini pelecehannya, gimana’. Kata Pak Benny, ‘Sudah nanti dibahas di kantor supaya cepat-cepat ini untuk jenazah dievakuasi’,” cerita Hendra.
Singkat cerita, Hendra kemudian diminta menghadap Kapolri. Saat itu, kata Hendra, Jenderal Sigit memintanya menceritakan kejadian terkait peristiwa kematian Yosua.
“Kemudian pas ke rumah itu, saya dipanggil Pak Benny untuk menghadap Pak Kapolri. Ketika menghadap, di bawah ketemu Pak FS, saya lapor ke Pak Benny bahwa dipanggil koorspri untuk menghadap Pak Kapolri,” ungkap Hendra.
Hendra melanjutkan Jenderal Sigit memerintahkan kematian Yosua ditangani dengan profesional dam prosedural, meskipun terjadi di rumah Ferdy Sambo.