“Meskipun kami tidak membahas masalah personel, kami dapat berbagi dengan Anda bahwa guru yang bersangkutan tidak lagi menjadi anggota staf Akademi Franklin. Kami berterima kasih kepada orang tua karena telah bermitra dengan kami dan mempercayai kami dengan anak-anak mereka dan pendidikan mereka. Melalui komunikasi berkelanjutan yang kami bina sebagai sebuah tim, sekolah bisa menjadi lebih kuat,” kata perwakilan pihak sekolah piagam dalam sebuah pernyataan kepada Local 10 News.
Sekolah melanjutkan dengan mengatakan Franklin Academy tidak mentoleransi perilaku diskriminatif.
“Seperti yang diketahui banyak orang, kami adalah sistem sekolah International Baccalaureate (IB), dan sebagai bagian dari inisiatif IB yang menjadi komitmen kami, Franklin bertujuan mengembangkan rasa ingin tahu, pengetahuan dan orang-orang muda yang peduli yang membantu menciptakan dunia yang lebih baik dan lebih damai melalui pemahaman dan rasa hormat antarbudaya dan ras,” katanya.
Direktur Komunikasi Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) di Florida Wilfredo Ruiz mengutuk insiden itu dan menggambarkan video itu sebagai hal yang menjijikkan.