spot_img
Jumat, Mei 3, 2024
spot_img

Gak Cuma RRC, Putin Mendapat ‘Teman Baru’ dari Amerika Latin!

KNews.id- Beberapa negara Amerika Latin memutuskan untuk tidak mengambil sikap dalam membuahkan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait serangan Rusia ke wilayah Ukraina.

Dalam sidang darurat Majelis Umum PBB, Rabu (2/3) Kuba, Nikaragua, El Salvador dan Bolivia memutuskan abstain selama pemungutan suara untuk mengutuk serangan Rusia ke Ukraina dan menuntut Moskow menarik pasukannya “segera, sepenuhnya, dan tanpa syarat.”

- Advertisement -

Kuba dan Nikaragua adalah sekutu lama Rusia. Pemerintah Kuba menyalahkan konflik saat ini pada Amerika Serikat (AS) dan doktrin militer NATO yang disebut semakin ofensif yang mengancam perdamaian. Nikaragua juga adalah salah satu negara pertama di dunia yang secara resmi mengakui wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina timur.

Langkah yang sama juga diambil oleh El Salvador. Presiden negara itu, Nayib Bukele, bahkan sempat meremehkan pernyataan AS bahwa serangan Rusia ke Ukraina sudah dekat.

- Advertisement -

“Bocah yang menangisi serigala,”cuit Bukele pada 18 Februari, menanggapi Presiden AS Joe Biden, yang mengatakan keyakinannya Rusia akan menyerang dalam beberapa hari ke depan.

Venezuela, yang tidak dapat memberikan suara karena belum membayar iurannya kepada PBB selama beberapa tahun, menyebut hampir pasti akan memilih menentang resolusi atau abstain jika diberi kesempatan. Presiden Venezuela Nicolás Maduro sebelumnya bahkan menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin awal pekan ini untuk mendukung serangan itu.

- Advertisement -

“Konflik tersebut berhulu pada tindakan destabilisasi NATO,” cuitnya dalam akun Twitter Resmi.

Sementara itu, negara besar Amerika Latin seperti Meksiko dan Brasil memutuskan untuk meloloskan resolusi itu. Meski begitu, Presiden Meksiko López Obrador dan Presiden Brasil Jair Bolsonaro telah berhenti mengkritik Putin atau menjatuhkan sanksi apa pun.

“Kami tidak akan melakukan pembalasan ekonomi apa pun karena kami ingin memiliki hubungan baik dengan semua pemerintah di dunia,” kata López Obrador. “Kami tidak menganggap bahwa [perang] menyangkut kami, dan kami berpikir bahwa hal terbaik adalah mempromosikan dialog untuk mencapai perdamaian.”

Bolsonaro, yang mengunjungi Moskow beberapa minggu lalu, mengatakan bahwa negaranya tidak akan berpihak pada siapapun. Ia menyebut Brasilia akan siap membantu penyelesaian konflik Rusia Ukraina ini.

“Kami akan terus bersikap netral dan membantu sebisa mungkin untuk menemukan solusi,” kata presiden yang saat ini akan dipilih kembali akhir tahun ini.

Resolusi PBB yang meminta agar Rusia menghentikan serangannya lolos dalam sidang darurat Majelis Umum PBB. Resolusi itu lolos dengan 141 suara mendukung, lima suara menolak, dan 35 abstain. Indonesia sendiri merupakan negara yang ikut mendukung lolosnya resolusi itu. (AHM/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini