spot_img
Kamis, Mei 2, 2024
spot_img

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Menjadi 5,75 persen

“Kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor, imported inflation, terus diperkuat dengan operasi moneter valas termasuk implementasi instrument berupa term deposit valas, dari devisa hasil ekspor, sesuai mekanisme pasar,” katanya.

“Jadi tren suku bunga ini akan agresif, masih tetap mempertahankan trajektori yang agresif. Jadi artinya ada 3-4 kali kenaikan suku bunga di 2023. Bisa jadi BI Rate akan naik sampai ke level 6,5 persen,” ungkapnya kepada VOA.

- Advertisement -

Tren suku bunga tinggi ini terjadi, katanya, akibat dari fluktuasi nilai tukar rupiah Dan fluktuasi suku bunga di negara-negara maju. Jika BI tidak menaikan suku bunga acuannya, menurut Bhima, dikhawatirkan akan terjadi aliran keluar modal asing atau capital outflow.

Selain itu, katanya, inflasi pangan dan energi di dalam negeri juga masih cukup tinggi, yakni di kisaran 4,5-5 persen. Hal inilah, menurutnya, yang membuat BI harus punya ruang untuk menaikkan suku bunga.

- Advertisement -

“Tapi eksesnya ini yang harus dipahami oleh pemerintah. Meskipun rupiahnya bisa dibilang stabil dengan menaikkan suku bunga, tapi juga harus diperhatikan dampak ke sektor riil, suku bunga kredit, karena banyak pelaku usaha sekarang masih fase pemulihan. Jadi kalau langsung ditekan naiknya suku bunga pinjaman khawatir nanti yang dikorbankan misalnya adalah efisiensi dari karyawan, efisiensi dari para pekerja atau PHK,” jelasnya.

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini