Menurut Bhima, apabila belanja bansos Indonesia bisa di angka ideal, kemiskinan bisa turun ke 7,5% hingga 8%. Oleh karena itu, langkah yang seharusnya dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, yakni menaikkan anggaran bansos dan meningkatkan efektivitas penyaluran.
Adapun BKF juga sempat menyebut efektivitas penyaluran bansos dalam menurunkan angka kemiskinan terbilang rendah.
Bhima menyampaikan kalau masalah efektivitas penyaluran bansos, sebenarnya bisa dirunut dari tiga penyebab utama. Pertama, pendataan yang belum juga selesai meski ada perbaikan.
“Presisi pendataan masih jauh dari ideal. Integrasi bansos, data pajak, dan NIK belum berjalan. Masing-masing kementerian juga seperti mencari data sendiri,” ujarnya.