spot_img
Kamis, April 25, 2024
spot_img

Utang Banyak, Laba WIKA di Kuartal I 2021, Malah Anjlok 21 Persen

KNews.id- Di tengah membengkaknya utang, laba PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) pada kuartal I Tahun 2021 malah merosot 21%. Pada periode ini, WIKA mencatatkan laba bersih Rp78,16 miliar, turun dari Rp99,21 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Nilai laba per saham perusahaan juga tergerus menjadi Rp 8,72 dari posisi akhir periode tiga bulan pertama 2020 yang sebesar Rp 11,07. Penurunan laba bersih ini disebabkan karena turunnya pendapatan perusahaan 4,73% YoY menjadi senilai Rp 3,92 triliun di akhir Maret 2021 lalu. Dari posisi Rp 4,19 triliun di akhir kuartal I-2020.

- Advertisement -

Penurunan pendapatan ini terjadi hampir di semua lini bisnis perusahaan. Bisnis infrastruktur dan gedung, pendapatan utama perusahaan, turun kontribusinya menjadi Rp 2,56 triliun dari Rp 2,68 triliun.

Lalu bisnis energi dan industrial plant turun menjadi Rp 589,21 miliar dari Rp 667,64 miliar, diikuti oleh bisnis realty dan properti menjadi Rp 70,23 miliar dari sebelumnya Rp 181,21 miliar.

- Advertisement -

Satu-satunya bisnis yang mengalami peningkatan yakni dari industri menjadi senilai Rp 703,004 miliar dari sebelumnya Rp 666,22 miliar. Pada periode tersebut, tercatat nilai aset WIKA menjadi sebesar Rp 61,82 triliun, mengalami penurunan dari posisi akhir Desember 2020 yang senilai Rp68,10 triliun. Aset lancar tercatat mencapai Rp 41,70 triliun dan aset tak lancar sebesar Rp 20,12 triliun.

Di pos liabilitas, terjadi penurunan sepanjang tiga bulan pertama 2021 menjadi Rp 45,06 triliun dari akhir tahun 2020 Rp 51,45 triliun. Liabilitas jangka pendek tercatat sebesar Rp 35,25 triliun dan liabilitas jangka panjang ditutup di angka Rp 9,81 triliun.

- Advertisement -

Ekuitas perusahaan di akhir Maret 2021 lalu mencapai Rp 16,76 naik tipis dari posisi akhir periode yang full year 2020 yang sebesar Rp 16,65 triliun. Hingga akhir Maret 2021, perusahaan mengantongi kontrak baru senilai Rp 5,54 triliun, angka ini menambah order book menjadi Rp 77,13 triliun.

Kontrak baru terbesar berasal dari sektor infrastruktur diantaranya proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur, Pembangunan Infrastruktur Kawasan Mandalika, serta rumah dinas TNI AD di 35 titik seluruh Indonesia. Selanjutnya, kontrak baru turut disumbangkan oleh sektor industri, energi dan industrial plant serta properti.

Direktur Utama Wika Agung Budi Waskito mengatakan capaian ini menjadi bekal perusahaan untuk menjaga aktivitas produksi perusahaan ke depan. Manajemen juga telah merumuskan sejumlah strategi untuk menjaga keberlanjutan usaha ke depan.

“Kami percaya bahwa kunci untuk menjaga Perusahaan tetap berada pada posisi positif adalah dengan memastikan kondisi kesehatan setiap karyawannya agar tetap produktif. Perusahaan juga fokus pada kondisi likuiditas keuangan melalui monitoring cash flow secara berkala dan penerapan efisiensi di semua lini,” kata dia, dalam siaran pers, Senin (31/5). (Ade/LJ)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini