Oleh: Edhi Pranasidhi, Pengamat Pasal Modal
KNews.id- 1. Neraca The Fed meningkat sebesar $94,5 miliar menjadi $8,73 triliun (vs sebelum QT pada $8,97 triliun).
- Advertisement -
- Lembaga keuangan Amerika Serikat diketahui telah meminjam tambahan $53,7 miliar melalui Bank Term Funding Program (BTFP), total $65,6 miliar dalam 11 hari sejak dimulainya program tersebut.
BTFP memungkinkan bank-bank untuk mengambil pinjaman dari The Fed dengan menjamin obligasi sebagai jaminan pada harga yang dibayar untuk membelinya. Ini mencegah bank-bank untuk menjual portofolio obligasi yang rugi untuk memenuhi kewajiban keuangan mereka.
- The Federal Reserve atau bank sentral AS menaikkan suku bunga sebesar 0,25% menjadi 5%.
- Pidato Powell: Ia menekankan bahwa The Fed masih berkomitmen untuk menangani inflasi sebagai prioritas, mereka memprediksi krisis perbankan yang sedang berlangsung akan mengetatkan pemberian pinjaman tetapi mereka tidak tahu seberapa banyak. Ia menyatakan bahwa mereka tidak berencana untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat dan mungkin akan menaikkan lebih lanjut.
- Janet Yellen bolak-balik (flipped-flopped) sepanjang minggu lalu tentang apakah seluruh deposito bank di AS akan dijamin. Masih belum ada jawaban pasti.
- Bank of England (bank sentral Inggris) menaikkan suku bunga sebesar 0,25% menjadi 4,25%.
- Yield Treasury AS bertenor 2 tahun terus turun. Yield turun dari penutupan Selasa (4,18%) menjadi 3,77% pada penutupan Jumat. Yield 2 tahun vs 10 tahun menjadi sedikit tidak terbalik (less inverted).
- Garis swap USD tetap The Fed meningkat dari seminggu sekali menjadi setiap hari. Ini memungkinkan bank sentral yang terlibat (🇪🇺ECB, 🇨ðŸ‡SNB, 🇯🇵BOJ, 🇬🇧BOE, 🇨🇦BOC) untuk meminjam dolar dengan menukarkan mata uang mereka dengan kurs yang disepakati, lalu menukarnya kembali pada tanggal yang disepakati.