FHLB dianggap sebagai pemberi pinjaman sebelum terakhir (lender of next-to-last resort) karena FHLB biasanya mengisi kebutuhan pembiayaan bank-bank hipotek yang lebih kecil, sementara Federal Reserve bertindak sebagai pemberi pinjaman terakhir (lender of last resort) dan memberikan dukungan kepada seluruh sistem keuangan dalam keadaan krisis likuiditas.
- Kekhawatiran muncul mengenai Deutsche Bank, bank terbesar di Jerman, karena harga Credit Default Swaps (CDS) pada hutang mereka meningkat secara signifikan. CDS adalah produk derivatif yang akan membayar pemegang surat utang DB jika DB mengalami kebangkrutan (tidak mampu membayar kewajiban hutang mereka). Ini menunjukkan bahwa orang yang memegang hutang DB merasa perlu mengasuransikan diri terhadap kemungkinan DB gagal membayar hutang atau investor yang tidak memiliki aset dasar berspekulasi bahwa DB akan menjadi korban berikutnya dari krisis perbankan yang sedang berlangsung.
Tiap pekan, kayaknya ada aja yang baru ya….
Pertanyaannya apakah kondisi diatas akan mempengaruhi industri perbankan dan perekonomian Indonesia?. Kondisi ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk kondisi ekonomi global. Meskipun masalah di sektor perbankan di AS dan Eropa dapat mempengaruhi kestabilan ekonomi global secara keseluruhan, dampaknya pada Indonesia mungkin tidak langsung dan tergantung pada seberapa kuat keterkaitan Indonesia dengan sektor perbankan global.
Selain itu, Indonesia memiliki kebijakan dan regulasi yang berbeda dengan AS dan Eropa, serta struktur ekonomi yang berbeda, sehingga tidak mungkin mengatakan apakah kondisi ekonomi Indonesia aman atau tidak hanya berdasarkan masalah di perbankan AS dan Eropa. Namun demikian, Indonesia juga memiliki tantangan dan risiko ekonomi internal yang perlu diatasi, seperti kemungkinan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi tahun ini (2023). Oleh karena itu, penting untuk kita untuk terus memantau kondisi ekonomi Indonesia dan tindakan pemerintah dalam menangani tantangan tersebut.
){kind=link}