“Utang kita saat ini hampir Rp8.000 triliun. Ada menterinya bilang kalau kita sanggup bayar. Kok kalau sanggup bayar, utangnya berkurang dong, tapi ini nggak kok. Bunganya saja setahun Rp450 triliun, (utang) pokoknya Rp400 triliun. Buat bayar bunganya saja nggak bisa, mesti pinjem lagi. Itu bukan gali lobang tutup lobang, tapi gali lobang tutup jurang,” katanya.
RR membeberkan ada empat sumber dana pinjaman pemerintah untuk membayar bunga utang dan kebutuhan lain, termasuk untuk pembangunan infrastruktur, yakni:
-Nyuruh bank Indonesia cetak uang sebesar Rp130 triliun pada tahun Lalu
-Jual surat utang negara (SUN)
-Pinjem duit haji (untuk infrastruktur)
-Minjem dari luar negeri
“Jadi, ilmunya (Menteri Keuangan) Sri Mulyani ini hanya bisa ngutang dan naikin harga dan pajak rakyat. Misalnya, naikin harga BBM, naikin harga gas, naikin tarif listrik, naikin iuran BPJS meski sudah dinaikin, naikin pajak PPN dari 10 ke 15%, tapi setelah dikritik turun jadi 11%,” katanya.
RR menilai ekonomi Indonesia kita makin sakit karena pemerintah tidak mampu dan tidak kompeten untuk menyelesaikan masalah dan malah bikin masalah baru. (Ach/Idn)