spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

RH Buka Suara terkait Babe Haikal yang Diusir Warga

KNews – Refly Harun buka suara soal Babe Haikal diusir warga. Haikal Hassan Baras atau kerap disapa Babe Haikal belum lama ini menjadi perhatian karena ditolak dan diusir oleh warga Malang, Jawa Timur saat ingin mengisi sebuah acara.

Melihat hal tersebut, ahli hukum tata negara, Refly Harun lantas buka suara.

- Advertisement -

Refly Harun mengaku tidak habis pikir mengapa bisa Babe Haikal diusir oleh sejumlah warga malang, hanya karena perbedaan orientasi politik.

Padahal, lanjut Refly, Babe Haikal memiliki agama yang sama dengan sejumlah warga yang mengusirnya, yakni sama-sama Islam.

- Advertisement -

“Kok bisa begitu. Ada orang ditolak karena berbeda orientasi politik. Padahal agamanya sama. Haduh, Allahu akbar,” ujar Refly Harun di kanal YouTube miliknya, dikutip pada Selasa 25 Januari 2022.

“Sukses ya pembelahan di masyarakat ini ya. sukses besar ya, proyek pembelahan di masyarakat,” sambungnya.

- Advertisement -

Refly mengatakan, seharusnya perbedaan haluan politik dan perbedaan pendapat tidak menjadi masalah untuk hidup rukun dan damai sebagai warga negara.

“Jadi, kita kenapa tidak bisa sesama warga negara itu hidup rukun dan damai? Berbeda haluan politik, berbeda pendapat ya enggak masalah,” kata Refly.

“Kalau misalnya mereka melanggar hukum, maka tangan negara yang akan menghukum mereka. Bukan tangan sesama kelompok masyarakat. Ini prinsip bernegara,” imbuhnya.

Demikian juga sebaliknya, tambah Refly, kelompok tersebut juga tidak boleh dikriminalkan oleh kelompok lainnya.

“Karena mereka sesama warga negara yang tidak punya legitimasi untuk melakukan penilaian bahwa sesuatu melanggar hukum atau tidak melanggar hukum,” jelasnya.

“Kalau ada indikasi, laporkan. Kalau tak ada, jangan dibuat-buat. Jangan main hakim sendiri. Seperti penolakan (Babe Haikal) itu,” tambahnya.

Sebelumnya, Haikal Hassan diusir oleh sejumlah warga saat berada di Kota Malang, Jawa Timur. Babe Haikal diusir oleh sejumlah warga Malang karena dikhawatirkan akan merusak toleransi beragama yang telah terbangun di Malang. (RKZ/hops)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini