spot_img
Jumat, April 26, 2024
spot_img

Planning Oligarki A Jokowi Tiga Periode Pupus, B Ganjar, dan C PS-Jkw?

Maka Jkw yang tahu dan mulai membaca Mega akan menjadikan trah Soekarno melalui anak biologisnya Puan Maharani/ Puan, maka Jkw- pun mengeluarkan jurus strategi Planning B. Dimaksud, yakni GP. Dijadikan pion untuk maju, sehingga membuat kalang kabut Mega dan PDIP, walau nota bene PDIP merupakan partainya Jkw dan juga partainya GP. Namun GP. diyakini tidak akan menolak perintah atas dasar ide dari Jkw,  walau dirinya akan ” dijadikan sekedar bola sepak atau sekedar bola umpan oleh Jkw “.

Nampaknya GP. yang ” pernah tersandung ” kasus dugaan korupsi E  KTP di KPK. bersama dengan Puan. Diri GP. memang lebih patuh dan setia kepada Jkw dibanding kepada Mega sang ” empu partai “. Sehingga penolakan Mega terhadap upaya Jkw 3 periode,  berbalas manuver politik dengan menggunakan pola strategi ” dipersilahkannya GP. bersiap – siap ” untuk maju ” sebagai Capres di 2024. Kemudian GP. yang masih menjabat Gubernur Jateng ” seolah telah mengantungi izin diskresi kampanye terbuka,” menjadikan GP. langsung tancap gas, sekalian membentuk semacam tim sukses dengan nama  ” dewan kopral “, sambil GP. melakukan berbagai manuver politik atau ” kampanye ”  ( mengenalkan diri ) turun koordinasi ke – akar-akar rumput di banyak daerah propinsi dan kabupaten di tanah air, tanpa pernah sama sekali kedengaran oleh publik GP. mendapat teguran dari Jend. Pur Pol. Tito Karnavian selaku Mendagri.

- Advertisement -

Apakah planning kedua atau B. Ini mulus, tentu tidak, kenyataannya Mega dan Puan serta para senioren Jkw di PDIP,  langsung bersatu menolak GP. Secara sinyal politik riil untuk GP. Bacapres PDIP, ” sudah terbukti tertolak  ” pada harlah PDIP yang ke 50, Selasa 10 Januari GP. dijatah duduk berhimpitan dibarisan ketiga atau tidak berposisi duduk dibarisan terdepan, serta tidak mendapat jatah tumpeng ?. Namun bisa jadi Jkw. Pun sudah preparing untuk hasil penolakan terhadap GP. Bisa jadi rancangan para tim penasehatnya ( Jkw dan Kolega ).  GP. Tetap digunakan walau sudah terlempar oleh partainya sebagai sosok capres di 2024.  GP. Memang diposisikan  Sekedar umpan tarik menarik. Ada pola lainnya, Partai Golkar sudah didisain olehnya sebagai partai lapisan kedua ( setelah PDIP ) yang untuk memberi dukungan untuk GP. bersama – sama dengan partai KIB. (Koalisi Indonesia Bersatu), yakni PAN dan PPP. yang ketiga pimpinanan partainya sudah ” tercekik leher ” oleh Jkw,  maka GP. sudah cukup memiliki jumlah perolehan Presidential Threshold/ PT 20 % sebagai syarat utama parpol untuk dapat mencalonkan seorang untuk menjadi bakal calon Presiden RI. di pilpres 2024.

Lalu bagaimana hubungan politik dan kejayaan PDIP yang telah  berkuasa melalui Jkw sang petugas partai, agar mereka PDIP pada 2024 – 2029 tetap berkuasa seperti kurun waktu 2014 – 2024 ?. Polemik luar biasa bagi Mega sebagai tokoh sentral termasuk tentunya bagi  para senioren DPP. PDIP.   Sementara Mega dan para petinggi partai PDIP sudah mulai  ”  mengendus GP. Dan ” pelindungnya ‘ ( presiden  ) ‘ amat dapat ” membahayakan ” kursi Ketua Umum PDIP. Jika GP. dipilih oleh Golkar ( KIB ) menjadi Capres  Presiden di 2024. Tentu Mega yang sudah malang melintang serta merasakan asam garam didunia politik, kedua pipinya akan merasa panas karena serasa tertampar, lalu akan sulit menaruh wajahnya kepada publik umumnya dan khususnya ” kemaluannya yang tinggi ” kepada para kader partai berkepala banteng yang akan menimbulkan kegaduhan atau reaksi keras secara internal dan terpublis ke pihak eksternal atau bakal lawan partai pada pilpres 2024, lalu kemudian akan menjadikan Mega dengan kebijakannya menolak GP. sebagai umpan sinerji serangan dari pihak – pihak yang menginginkan GP.

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini