Finisnya tentu bisa diramalkan” kehancuran bagi semua muslim, walau mereka bukanlah pribadi- pribadi atau asal kelompok yg bukan Islam Moderat / islam modern yang liberal atau faham kedekatanya { liberalism dan sekulerism sekutunya ( komunisme serta atheisme) “} bahkan ummat beragama lainnya. Karena pergaulan atau interaksi kehidupan mahluk sosial ( zoon politicon ).
Umat atau bangsa dan negara ini mesti membuat perlawanan demi tegaknya kepastian hukum sesuai merujuk UUD. 1945Â yang berdasarkan Pancasila. Mesti mencari serta mendapatkan figur pemimpin yang ideal.
Solusinya : silahkan saja, jika ada yang mau atau siap ditunjuk menjadi seorang pemimpin pada sebuah kelompok atau organisasi. Tapi mesti ada pemimpin utama pemilik komando. Kalau semuanya pingin jadi Pemimpin Besar . Ya tentunya menang (berkuasa) orang/ kelompok moderat/ orientalisme dan liberalisme, yang sejatinya kontradiktif dengan Pancasilaisme.
Demi meraih cita – cita sejahtera dan berkeadilan dengan memiliki pemimpin utama, yang berani melakukan perlawanan terhadap ide sesat yang melanggar kitab suci dan bertentangan dengan adab dan moral Pancasila, serta menghina moralitas adab budaya nusantara yang dikenal luhur. Mesti tokoh yang tetap berpendirian bhinneka tunggal ika.