spot_img
Kamis, April 25, 2024
spot_img

Piagam PBB Menjadi Rujukan Hukum Islam, Ide Konyol!

Oleh: Damai Hari Lubis, Pengamat Hukum dan Politik Mujahid 212

KNews.id- Bahayanya Islam Nusantara yang sedang menuju Muslim Moderat dengan Me-ratifikasi Liberalisme atau Modernisasi Sistem Konstitusi. Muslim Moderat Diawali Iman Adanya Tuhan Masing – Masing Bagi Ummat yang (mau) Menyatakan Beragama. Kelompok ini acuh, dan atau melepaskan diri terkait sentimen kelompok masyarakat agamis atau golongan yang menentang dengan berbagai dalih dan dalil adanya ketentuan yang harus menolak keras terhadap kehidupan Sex Bebas, Perkawinan Sejenis bahkan Zoophilia, Semua hal terkait kebebasan dalam pelaksanaan kehidupan manusia adalah HAM. Baik secara individu maupun kelompok.

- Advertisement -

Namun dalam praktiknya adalah kebalikan, Islam moderat tidak mau memperdulikan kepercayaan orang lain , kelompok atau golongan islam lainnya yang sudah ada sebelumnya sesuai petunjuk kitab suci, bahkan praktek kehidupan sosial yang sudah menjadi budaya bahkan lebih sakral. Seperti budaya adab malu dan moralitas lainnya.

Bisa disimpulkan menurut mereka moderat itu adalah Wasathiyah : Menerima Perbedaan ( moderat ) namun ” perbedaan yang penjelmaannya atau praktek daripada tafsiran mereka dengan moderat pemikiran ala barat mesti menerima segala macam perbedaan ( plularisme) termasuk diantaranya Agama dan faktor Iman. Iman adalah percaya adanya Tuhan. Noktah. Alias Cukup.

- Advertisement -

Tuhan adalah bagi para ummat agama tersebut. Masing masing. Termasuk kepada siapa ingin menikah dan tata cara perkawinan, mesti berprinsip semua sebagai baguan dari kebebasan atau  HAM.  bebas mau nikah kapada yang ia mau, yang disukai, serta kehendaki, mau sesama jenis, atau lawan jenis, atau sesama (LGBT), termasuk zoophilia atau hubungan sex antar manusia dengan hewan (manusia) dengan anjing atau manusia dengan hewan lainnya) bebas , merdeka, asal suka sama suka atau model liberty (konsep kebebasan). Dan mereka berpijak pada konsep konsekuwensi percaya adanya Tuhan, tentunya sebagai tanggung jawab masing – masing kelak pada tuhannya (tuah masing-masing).

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini