Oleh: Sutoyo Abadi (Koordinator Kajian Politik Merah Putih)
KNews.id- Pasca-pengesahan RKUHP menjadi UU termonitor P. Nasdem abstain dua partai menolak PKS dan P. Demokrat. Atraksi mereka protes di sidang pleno seolah olah itu perjuangan heroik. Toh mereka sudah tahu sejak pembahasan awal sudah keok. Dalam ranah politik tidak ada kalah terhormat. Kalah harus siap diatur dan dikendalikan oleh mereka yang bersengkongkol untuk menang.
Mereka yang menang apakah benar benar menang. Jawabnya “tidak” karena mereka tidak lebih hanya alat kekuasaan eksekutif yang celakanya juga boneka kekuatan yang lebih besar. Wajar DPR memiliki alam kosmis tersendiri, tidak ada lagi kaitan dengan fungsi wakil rakyat karena kontrak mereka sudah putus di bilik suara.
Beberapa aktifis dan rakyat meronta ronta DPR harus mendengarkan suara dan macam macam harapan. Tidak sadar keadaan sudah teralienasi, sudah tidak ada senyawa dalam fungsi dan peran DPR dengan rakyat.
Partai sudah menjadi ilusi dalam sistem politik kita terpapar sebagai barang dagangan, menjadi alat yang sangat represif karena sudah menjadi ungkapan kepentingan pribadi dan golongan yang dipaksakan kepada rakyat.