spot_img
Jumat, April 19, 2024
spot_img

Merinding! Pertanda Muncul Dirasakan Anak Freddy Budiman Menjelang Eksekusi Mati: Hujan Begitu Lebat

KNews.id- Gembong narkoba kelas kakap, Freddy Budiman kembali menjadi sorotan masyarakat Tanah Air, usai nama Ferdy Sambo mendapatkan vonis hukuman mati oleh Majelis Hukum Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Ferdy Sambo yang sama-sama mendapatkan hukuman mati seperti Freddy Budiman, tengah memikirkan nasibnya usai melakukan tindak pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

- Advertisement -

Vonis hukuman mati yang diberikan kepada suami Putri Candrawathi ini pun seketika mengingatkan publik dengan kematian Freddy Budiman beberapa tahun silam.

Seperti kita ketahui bersama, bahwa Freddy Budiman merupakan salah satu narapidana yang juga mendapatkan vonis hukuman mati serupa dengan Ferdy Sambo belum lama ini. Bedanya, Freddy yang satu ini bukanlah seorang pembunuh melainkan pengedar narkoba yang sembarang.

- Advertisement -

Dikenal bukan sebagai pengedar biasa, Freddy Budiman juga diketahui sebagai salah satu bandar narkoba terbesar yang ada di Indonesia dengan memiliki jaringan kelas internasional. Tidak hanya itu, dirinya juga berkali-kali terjerumus kasus pengedaran narkoba yang tidak pernah membuatnya jera. Mengingat, dirinya pernah memiliki 1,4 juta pil ekstasi yang diselundupkan dari China pada Mei 2012 yang silam.

Jika sebelumnya ada kesaksian dari seorang Ustaz Fatih Karim beberapa waktu silam menjelang detik-detik Freddy Budiman dieksekusi mati. Kini sebuah unggahan video beredar di media sosial, YouTube dengan judul Ada Sosok “Godfather” Narkoba di Balik Freddy Budiman.

- Advertisement -

Dalam konten video tersebut, Fikri Budiman selaku anaknya akhirnya turut angkat bicara terkait detik-detik menjelang orangtuanya ini harus dieksekusi mati. Pada saat itu Freddy Budiman harus menjalani hukuman mati pada 29 Juli 2016 di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Nusakambangan.

Hujan Lebat Turun Jelang Eksekusi Mati Berlangsung

Menurut Fikri saat sang ayah ingin dieksekusi mati, wilayah Cilacap dilanda hujan lebat. Padahal berdasarkan jadwal, eksekusi mati dilakukan pada bulan Juli di mana artinya sudah bukan musim hujan lagi melainkan kemarau.

“Tiba-tiba ujan aja, sebelumnya nggak pernah ujan, Nusakambangan tuh nggak pernah ujan, tiba-tiba ujan. Nah, ini kan ruangan ini ada tenda buat ruang tunggu, tuh. Tendanya tuh terbang, separah itu,” terang Fikri Budiman yang pada saat itu menjadi bintang tamu di kanal YouTube tersebut.

Baginya, ini menjadi sebuah pertanda awal bahwa sang ayah Freddy Budiman sudah meninggal dunia.

“Kayanya sih aku nganggep-nya itu tuh pertanda Papa tuh udah nggak ada. Karena setelah badai berlangsung baru keluarga dikabarin ‘Papah udah nggak ada, ya’ gitu,” tambahnya Fikri Budiman, mengutip laman TvOneNews.com.

Sempat beredar sebelumnya bahwa kematian Freddy Budiman sempat meninggal bau wangi, namun menurut Fikri dirinya sama sekali tidak merasakan bau wangi atau hal lainnya seperti yang selama ini diisukan oleh masyarakat mengenai jenazah Freddy Budiman. Selain hujan badai, kala itu sebagian besar Cilacap, termasuk Nusakambangan, mengalami mati lampu.

Jejak Hitam Freddy Budiman

Kilas balik jejak hitam Freddy Budiman, namanya sudah berulang kali terjerat kasus pengedaran narkoba. Imbas dari tindakannya tersebut, membuat pria bertubuh tambun ini mendapatkan vonis berupa hukuman mati.

Perlu diketahui, pertama kali Freddy Budiman ditangkap atas kasus pengedaran narkoba pada tahun 2009 yang silam. Di mana pada saat itu, gembong narkoba satu ini berhasil kedapatan memiliki 500 gram sabu-sabu dan divonis selama tiga tahun empat bulan penjara. Freddy Budiman yang memiliki jejak riwayat hidup yang buruk pun tak membuatnya lantas langsung bertobat begitu saja.

Hingga tiba pada waktunya, Freddy Budiman jelang dieksekusi mati, dirinya mulai mengubah penampilannya. Mulai dari mengubah warna rambutnya yang sebelumnya pirang jadi hitam dan kerap menggunakan kopiah, hingga sikapnya yang lebih mendekati diri kepada Allah.

Dirinya juga memelihara jenggot dan tertangkap kamera kerap mengenakan gamis panjang selama menjalani masa tahanan. Mengenai Freddy Budiman dan tobatnya sang bandar narkoba tersebut, Ustaz Fatih Karim memiliki cerita sendiri.

Kesaksian Ustaz Fatih Karim

Mengingat sosok gembong narkoba Freddy Budiman yang telah meninggal dunia usai dieksekuti mati, Ustaz Fatih Karim memberikan kesaksian mengejutkan tentang sosoknya saat sedang mengisi ceramah dalam sebuah acara pengajian pada beberapa tahun lalu melalui sebuah tayangan video singkat yang belum lama ini viral di media sosial, TikTok.

Mengutip unggahan video baru-baru ini yang dibagikan akun TikTok bernama @armotivation07, memperlihatkan saat sang ustaz mengingat kembali detik-detik pertaubatan Freddy Budiman jelang hukuman mati terjadi. Di mana pada saat itu malam bertepatan waktu sebelum dirinya dieksekusi mati dilakukan, mendadak wilayah Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah diguyur hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir hingga dini hari.

Pada saat itu Freddy Budiman tengah bersiap-siap menjalani proses eksekuti mati yang akan berlangsung di Lapangan Tembak Limus Buntu, Tunggal Panaluan. Sejumlah persiapan eksekuti mati pun sempat tertunda lantaran menunggu hujan reda. Sebelumnya, Freddy ditanya oleh pihak petugas terkait permintaan apa yang diinginkan sebelum dirinya dieksekusi mati.

“Setelah eksekusi dibacakan, ada permintaan terakhir?” Keren, Masya Allah, apa katanya? ‘Tolong izinkan saya, pada saat sebelum ditembak mati mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah’,izinkan saya!” kenang Ustadz Fatih Karim.

Pada saat itu Freddy Budiman mengungkapkan perihal permintaan terakhirnya kepada sang petugas. Dan permintaan terakhir yang Freddy minta, lanjut Ustadz Karim adalah mengucapkan kalimat tahlil, dan berharap matanya tidak ditutup saat nanti ditembak mati. (Ade/knjtm)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini