spot_img
Jumat, April 19, 2024
spot_img

Menyebut Pancasila Bid’ah, Ustadz Sofyan Chalid: Orang Kafir Cinta Tanah Air, Kita Cinta Madinah!

KNews.id- Beredar sebuah video lawas ceramah ustadz Sofyan Chalid Ruray viral di media sosial. Dalam ceramahnya, ustadz Sofyan Chalid Ruray menyebut Ruray Pancasila itu bid’ah. Pada tayangan berdurasi 5 menit 57 detik tersebut ustadz Sofyan Chalid Ruray mengatakan bid’ah hakiki atau asliyah artinya yang sama sekali tidak memiliki dalil dalam syariah.

Video ceramah Ustadz Sofyan Chalid Ruray itu diunggah oleh channel youtube GUDOK Lo-Mak, sebagaimana dilansir Terkini.id, pada Kamis, 5 Mei.

- Advertisement -

“Sama sekali nggak ada dalilnya. Dan bid’ah seperti ini mudah dikenali. Contohnya jamaah sekalian berdzikir kepada Allah dengan lafaz-lafaz yang diciptakan sendiri bukan dari Rasullullah SAW. Sama sekali lafaz-nya tidak ada dalil yang menunjukkan itu dzikir. Contohnya apa? Membaca Pancasila,” ujar Sofyan Chalid Ruray.

Untuk berdzikir kepada Allah, lanjutnya, dianjurkan di tempat yang memperbanyak dzikir lagi. Yaitu ketika Sa’i. Menurut Sofyan Chalid Ruray, hal ini tidak ada dalilnya sama sekali.

- Advertisement -

“Sebenarnya mudah sekali dikenali. Mana ada dzikir baca Pancasila. Atau apalah terserah. Lafaz-lafaz apapun. Termasuk membaca atau bahkan menyanyi ketika Sa’i. Hubbul Wathan Minal Iman. Cinta Tanah Air termasuk keimanan. Jamaah sekalian ini hadits palsu. Ada haditsnya tapi palsu,” tegasnya.

Dia juga menyinggung soal maknanya. Sofyan Chalid Ruray menyebut bisa saja sebuah hadits tidak shohih, mungkin saja maknanya benar karena didukung hadits yang lain.

- Advertisement -

“Maka sebagian ulama menjelaskan maknanya pun tidak mutlak. Kenapa? Karena itu sifatnya tabiat manusia. Buktinya orang-orang kafir pun cinta Tanah Air,” ujarnya menjelaskan.

“Apakah mereka kalau begitu juga memiliki sifat keimanan karena cinta Tanah Air? Tidak. Jadi sama saja dengan cinta harta. Cinta kehidupan kita. Diri kita. Itu sifatnya tabiat,” jelasnya.

Sofyan Chalid Ruray menambahkan untuk mengatakan itu bagian dari keimanan, maka tidak mutlak. Kecuali jika Tanah Air itu dicintai oleh Allah SWT.

“Contohnya apa? Mekkah dan Madinah. Walaupun kita bukan penduduk Mekkah dan Madinah, kita cinta Mekkah dan Madinah, bahkan melebihi tanah kelahiran kita,” ujarnya menjelaskan.

“Kenapa? Karena dua negeri itu dicintai Allah dan RasulNya. Itulah cinta bagian dari keimanan. Kenapa? Mengikuti kecintaan Allah dan RasulNya,” ujarnya melanjutkan.

“Lalu apakah cinta tanah air kita bukan keimanan? Pada dasarnya bukan keimanan. Kecuali niat kita mencintai karena ini adalah negeri kaum muslimin. Negeri muslim. Oleh karena itu, semua negeri muslim kita cintai. Nggak ada bedanya. Kita lahir disitu atau tidak, nggak ada bedanya,” ujarnya melanjutkan. (AHM/trkn)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini