Namun ia menyinggung kekinian masih ada kecurangan pada pemilu, namun kecurangan itu bukan dilakukan oleh pemerintah seperti era orde baru. Tetapi kecurangan terjadi antarpartai.
“Sekarang yang curang itu antarpartai, bukan pemerintah. Dahulu zaman Pak Harto yang curang itu Golkar dan militer dan birokrasi. Itu bersatu dulu disebutnya ABG, ABRI, birokrasi, dan Golkar,” tuturnya.
“Sekarang ada MK, pak MK curang, tangkap saja hakimnya. Ini negara hukum. Sekarang ada pemantau independen juga. Relawan banyak. Boleh masuk ke setiap tps asal tidak menganggu pemilih. Ada survei, dulu zaman Soeharto Golkar enggak perlu survei, pasti menang,” sambungnya. (Bay/Popl).