Pastinya Megawati demi mengimbangi dan atau memenangkan PS. Melawan seorang Anies yang sudah mereka cap sebagai seorang pengguna politik identitas, dan akan didukung seteru politiknya PKS dan Demokrat, serta NasDem yang ” berkhianat kepada Partai-Partai Koalisi Kabinet Indonesia Maju Jilid II ” , serta begitu antusias serta maraknya dukungan publik dan tingginya berbagai hasil polling untuk Anies, dibanding dukungan suara terhadap PS., Ganjar dan Puan, maka selaku kroni atau sekutunya PS.
Sang tokoh anti Politik identitas Megawati dan Jokowi akan bersepakat untuk menjadikan Cukup seorang Capres di 2024, yakni PS. sebagai solusi politik, baik antisipasi menjaga perpecahan suara daripada Partai Koalisi yang tersisa, maupun menjaga soliditas koalisi partai mereka, karena prediksi, jika ke – 3 ( Ketiga ) Partai yang berkoalisi dalam KIB/ Koalisi Indonesia Bersatu ( Golkar, PAN dan PPP ) plus PDIP yang sama – sama berada didalam Kabinet Indonesia Maju Jilid II ber-embrio menjadi 2 Capres di 2024, tentu mereka PDIP serta KIB. Serta Gerindra, diatas kertas estimed akan mengalami kekalahan mutlak.
