Maka jika Ganjar Ngotot bermanuver ria, melalui ” dewan kopralnya ” bisa saja dicabut keanggotaannya dari PDIP. Karena dianggap meracau bahkan identik khianat terhadap partainya ( PDIP ), oleh sebab gejala gejala yang ada, Ganjar hendak mencapreskan dirinya, tanpa keputusan resmi DPP. PDIP. Juga belum mendapat restu Megawati sang ” pemilik partai “, langkah Ganjar bagi PDIP dapat diklasifikasi sebagai sebuah langkah politik yang sengaja akan membuat pelemahan Bakal Calon Presiden usungan PDIP, yakni Puan, yang informasinya sudah membentuk sturuktur Pemenangan Pilpres dengan menggunakan identitas ” Dewan Kolonel ” semacam alat propaganda politik yang akan digunakan sebagai proses sosialisasi, untuk mendongkrak popularitas Puan sebagai bakal capres dari Partai PDIP.
Amat sederhana sekali tuk publik dapat membaca bahwa Ganjar tidak akan melanjutkan niatan politiknya untuk melangkah maju menjadi bakal capres 2024, hal ini dapat diprediksikan dari sisi logika ilmu politik yang ada, argumentasi dari sudut politisnya adalah :
1.Tidak ada bakal Capres ( model Ganjar ) yang mau atau akan berlaku “menyakiti ” calon konstituen. Dibaca : menampik dukungan Partai PSI.
