spot_img
Selasa, Juli 2, 2024
spot_img

Pertambangan Untuk Kebangkitan Ekonomi dan Keberlanjutan

KNews.id – Sebagai perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang dimiliki oleh anak bangsa, roadmap Ceria Group mengarah pada keberlanjutan pertambangan. Chief of ESG and Sustainability Officer PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria), Elviera Putri, menegaskan pentingnya keberlanjutan dalam operasional perusahaan.

“Kami melakukan studi kelayakan untuk mengidentifikasi potensi cadangan di IUP kami, menganalisis kondisi pasar, dan mempertimbangkan risiko lainnya,” ungkap Elviera dalam diskusi bertajuk ‘Pertambangan untuk Kebangkitan Ekonomi dan Keberlanjutan’ di Jakarta.

- Advertisement -

Elviera juga menambahkan bahwa hilirisasi adalah salah satu strategi utama dalam memastikan keberlanjutan di sektor tambang nikel. “Tidak hanya fokus pada ore nikel, kini kami berupaya meningkatkan keberlanjutan melalui hilirisasi dengan tujuan menjadi produsen prekursor baterai,” jelasnya.

Saat ini, Ceria sedang dalam tahap penyelesaian smelter RKEF Line 1 atau dikenal sebagai smelter ‘Merah Putih’ yang dijadwalkan rampung pada 2024 ini. “Dengan beroperasinya smelter, tentu kami akan dapat meningkatkan nilai tambah dari nikel,” tambah Elviera.

Dalam aspek penggunaan energi, Ceria juga menggunakan sumber energi terbarukan dari PLN yang sebagian besar berasal dari pembangkit listrik tenaga air, angin, dan mesin gas untuk mendukung penggunaan energi bersih, yang sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi karbon.

- Advertisement -

Komitmen ini adalah langkah Ceria dalam menerapkan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). “Kami secara bertahap menyiapkan strategi untuk memenuhi persyaratan ESG. Meskipun tidak mudah, kami berkomitmen untuk menjadi pemain global,” kata Elviera.

Senada dengan Elviera, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara, Prof. Irwandy Arif, mengapresiasi langkah Ceria dalam menuju ESG compliance. “Saya mendukung Ceria yang sedang mengarah ke ESG. Kolaborasi antara Tempo dan Ceria adalah contoh kerja sama yang baik, karena pers juga harus mendukung kebangkitan ekonomi dan keberlanjutan,” kata Irwandy.

Ceria juga aktif menjalankan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di sekitar area operasional perusahaan serta kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) di Kabupaten Kolaka.

- Advertisement -

“Kami mempromosikan produk-produk UMKM binaan perusahaan seperti madu trigona dan keripik pisang di berbagai ajang internasional, dengan tujuan untuk mendukung keberlanjutan ekonomi dan mendorong perekonomian daerah. Untuk program CSR perusahaan, kami juga terlibat dalam pembangunan Kawasan Kampung Bajo di Kelurahan Anaiwoi untuk mendukung pelestarian budaya dan kemajuan Kabupaten Kolaka,” ujar Elviera.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM, Tri Winarno, menjelaskan bahwa program PPM dan CSR wajib dilakukan oleh perusahaan pertambangan karena sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. “CSR bersifat nasional, sedangkan PPM bersifat lokal. Industri pertambangan harus mengutamakan program CSR dan PPM untuk mendukung industri lokal yang berkelanjutan,” ujarnya.

(Zs/Tmp)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini