Bambang Soegeng juga pernah memimpin pasukan TKR pada saat Agresi Militer I (1947) dan Agresi Militer II (1948). Selain itu dia juga termasuk perwira yang terlibat dalam perencanaan Serangan Umum 1 Maret 1949. Karena pengalamannya ini, Bambang dipercaya untuk menjadi KSAD ke-3 yang menjabat pada 22 Desember hingga 8 Mei 1955.
Setelah berhenti dalam dinas militer, Bambang sempat menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Vatikan (1956-1960), Jepang (1960-1964), dan Brazil (1964-1966). Beliau meninggal dunia pada 22 Juni 1977. Atas jasanya ini Bambang lantas mendapat gelar kehormatan pada November 1997 oleh Presiden Soeharto.