“Pilpres 2019, kejadiannya pada waktu sidang MK, kubu kedua belah pihak saling klaim, sudah megerucut perang saudara saya dibutuhkan. setelah kejadian di MK tidak ada gejolak termasuk di berbagai wilayah Indonesia,” paparnya.
Ia menceritakan, dirinya diminta bantuan untuk mengamankan negara melalui anggota Paspampres bernama Khoirul Hadi.
“Saya punya pewakilan di Jakarta bernama Rudi Febriansyah dan deal dengan Jokowi. Saya diminta berangkaat ke Jakarta dijanjikan uaang 150 juta dan Rp1 miliar tapi sampai sekarang belum dibayar,” ungkapnya.
Selain itu, Ki Sabdo sudah berkenalan dengan Jokowi di Pilkada DKI Jakarta 2012 ketika berhadapan dengan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara).