Chatib bilang, pelemahan rupiah saat ini tidak mencerminkan rupiah kalah terhadap dolar, melainkan dolar AS yang sedang dalam posisi menguat.
Prospek ekonomi AS yang lebih baik dibandingkan Eropa, membuat dolar AS relatif kuat terhadap euro atau bahkan poundsterling.
“Ini mungkin pertama kalinya dalam sejarah bahwa dolar AS adalah bagian dari pound sterling dan juga euro, satu dolar AS setara dengan satu pound sterling pada saat ini,” kata Chatib.
Selain itu, AS merupakan net eksportir minyak saat ini. Dengan harga energi yang tinggi akan menopang penguatan dolar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya. Juga, suku bunga di AS relatif naik lebih dulu dibandingkan banyak negara lainnya.