Di 2017, kondisi tahanan rumahnya dilonggarkan namun ia tetap dilarang keluar negeri. Di tahun 2018 dan 2019, ia diberi kebebasan relatif seperti pergi berburu di pedesaan dan tampil di pernikahan dan pemakaman kerajaan.
Namun pada Maret 2020, peruntungan Nayef berbalik lagi. Para pejabat menggerebek retret gurunnya di dekat Riyadh dan menahannya bersama dengan beberapa staf.
“Mantan Putra Mahkota digantung di pergelangan kakinya dan disiksa, membuat kerusakan jangka panjang pada kaki bagian bawah dan pergelangan kakinya. Sekarang menyakitkan baginya untuk berbicara,” tulis laporan sumber itu.
Sumber yang sama mengatakan kepada surat kabar bahwa menjelang akhir tahun 2020, Nayef dipindahkan lagi ke kompleks istana Yamamah, kediaman Raja Salman, di Riyadh. Ia diawasi setiap saat oleh kamera CCTV, dan tidak diperbolehkan meninggalkan unit yang dihuninya.