Wilayah itu termasuk di kota Aleppo, Hama, Homs, Tartus dan Latakia, sebuah kota pesisir. yang memiliki jumlah kematian gempa tertinggi yang dihitung di Suriah sejauh ini, dan lebih dari 100 bangunan runtuh.
Sebelumnya, Suriah telah dituduh bermain politik dengan bantuan kemanusiaan pasca gempa. Hal ini muncul setelah duta besar Suriah untuk PBB, Bassam Sabbagh, mengatakan negaranya harus bertanggung jawab atas pengiriman semua bantuan ke Suriah, termasuk daerah-daerah yang tidak berada di bawah kendali pemerintah negara tersebut.
Kepada wartawan di New York, Amerika Serikat (AS), Sabbagh mengatakan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meyakinkan negaranya bahwa badan tersebut akan melakukan semua yang dapat membantu Suriah menangani situasi yang sangat sulit ini.
Adapun, Korban jiwa gempa Turki dan Suriah terus bertambah. Hingga Kamis (9/2/2023) dini hari tercatat sudah ada lebih dari 12.000 orang yang terkonfirmasi tewas.
Berdasarkan data resmi dari pemerintah setempat dan tim medis, sebanyak 9.057 orang telah tewas di Turki dan setidaknya sebanyak 3.042 tewas di Suriah akibat gempa berkekuatan M 7,8 yang terjadi pada Senin lalu. Total kematian telah mencapai 12.099 dan berpotensi berlipat ganda menurut para ahli. (Ach/Cnbcind)