“Mereka dulu mengatakan kepada saya bahwa ini tidak mungkin ditampilkan karena dilarang dalam Islam. Sekarang di jantung kota Riyadh,” tambahnya.
Keneibit sendiri melihat ini sebagai “jalan” bagi perempuan Arab Saudi untuk melakukan seni yang selama ini didominasi laki-laki. Keneibit, yang mengenyam pendidikan di Amerika Serikat (AS), mengatakan sebelumnya terpaksa membuat galeri pribadi di bagian bawah rumahnya untuk teman dan tamu karena larangan di 2009.
“Bagi saya, itu adalah dua kejutan. Satu sebelum dan satu lagi setelahnya,” katanya.
“Kami adalah generasi yang telah mengalami banyak perubahan, dari larangan total hingga keterbukaan total. Insya Allah, kita akan mendapatkan keseimbangan,” tambahnya.