Fenomena gelaran pameran ini menjadi titik balik kembalinya industri seni ke Arab Saudi setelah puluhan tahun pembatasan agama. Sebagaimana diketahui, Arab Saudi sebelumnya melarang patung dan ekspresi seni lainnya yang menciptakan citra atau bentuk manusia.
Larangan sendiri hadir karena penafsiran Islam Sunni yang ketat, termasuk doktrin Wahhabi tradisional Kerajaan, yang menyerahkan kuasa penciptaan kepada Tuhan. Ada yang mengatakan pelarangan itu juga karena dewa-dewa pagan yang disembah orang Arab di era pra-Islam.
Akibatnya, patung manusia sebagian besar tidak ada di ruang publik di Jazirah Arab. Namun, Putra Mahkota Raja Salman, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) telah “mengekang” pengaruh Wahhabisme pada masyarakat dan seni Arab Saudi.