“Otoritas Rusia secara sewenang-wenang menegakkan hukum lokal terhadap pekerja agama warga AS dan telah membuka penyelidikan kriminal yang dipertanyakan terhadap warga AS yang terlibat dalam kegiatan keagamaan,” jelasnya lagi.
Di sisi lain, Prancis juga mendesak warganya untuk meninggalkan sekutu Rusia, Belarusia. Melalui situs web, Kementerian Luar Negeri (MFA) mengatakan desakan muncul di tengah serangan bersenjata Rusia terhadap Ukraina dan penutupan wilayah udara Belarusia sehingga setiap perjalanan secara resmi tidak disarankan.
“Orang Prancis disarankan untuk meninggalkan negara itu melalui jalan darat, melalui penyeberangan perbatasan dengan Lituania, Polandia, atau Latvia tanpa penundaan,” kata Prancis tanpa penjelasan lebih lanjut.
Sementara itu, Rusia merespons dengan mengatakan bukan pertama kalinya warga AS diminta meninggalkan negeri itu. Peringatan publik terakhir juga terjadi pada September setelah Putin memerintahkan mobilisasi parsial.