Menurut Taufik, Komunis Gaya Baru akan menguasai kebijakan melalui DPR yang biasa disebut kudeta konstitusional. Mereka juga melakukan penguasaan invasi teritorial melaui Tenaga Kerja Asing (TKA) China.
Taufik menceritakan saat bertemu dengan Letjen (Purn) Yusnus Yosfiah pada awal 2017 dan mengatakan, 60 persen TKA China itu Tentara Merah.
Refly Harun pun menimpali mantan Kabais Letjen (Purn) Yayat Sudrajat saat menjadi saksi ahli kasus Anton Pernama mengungkapkan TKA China berasal dari suku Han yang terlatih. “Mereka ini wamil dan memiliki kemampuan militer,” kata Refly menirukan Yayat Sudrajat.
Ia mengatakan, Komunis Gaya Baru tampil dengan wajah kapitalis namun masih menerapkan cara-cara memimpin ala komunis seperti pengendalian partai politik dalam satu kontrol kekuasaan hingga politik anti agama.
“Komunis Gaya Baru itu ditampilkan dalam olahan Partai Komunis China (RRC). Bungkus yang di luar adalah kapitalis, tetapi mereka masih menerapkan prinsip-prinsip komunis seperti adanya pengendalian satu partai, adanya central committee, kemudian ciri-ciri yang jelas adalah mereka sangat anti agama,” ujarnya.
Taufik bahkan menegaskan bahwa Komunis Gaya Baru kini telah menyusup ke berbagai lembaga negara atau pemerintahan berdasarkan riset tersebut.
“Apa yang disampaikan pada waktu itu sekarang menjadi kenyataan. Apa kenyataan yang ada? Bahwa Komunis Gaya Baru bergerak terus dan menyusupi lembaga-lembaga pemerintahan, partai-partai politik, DPR, dan sebagainya,” ujar dia.
