KNews.id – Andai benar, stetemen Grace Natalie, Ketua Dewan Pembina PSI, bahwa Prabowo Subianto menyatakan, ” menyesal sempat dekat dengan kelompok intoleran “.
Maka jika hal itu ditujukan PS. kepada ulama dibarisan 212, ini hal serius, leadership PS. Cacat filosofis ( cacat pemikiran ), sama maknanya dgn seseorang yang justru menyesal, karena pernah bergaul erat bersama kelompok orang – orang baik, kaum soleh dan soleha, diantaranya para kyai, ustad dan para ustqdzah serta umumnya barisan emak – emak yang pernah memperjuangkan dirinya pada pilpres 2019 tanpa pamrih.
Dan tentu, jika PS. sehat pola pikirnya, triger kepada luka lama jelang pemilu, tidak bijak untuk Ia lakukan. Justru idealnya bakal pemimpin bangsa, PS. berbangga dan rindu untuk dapat berkumpul kembali bersama kaum sholeh, bukan malah “mencederainya”.
Sebaliknya tanpa pernyataan PS. yang naif dan kontradiktif sebagai dirinya bakal capres di 2024, maka kelompok 212 sepertinya, tetap kaffah, patuh dan konsisten terhadap para ulama dan semakin meyakini 2024 ” PS. is finish “. (Zs/NRS)
Discussion about this post