spot_img
Minggu, April 28, 2024
spot_img

Sriwijaya Air SJ-182 Meledak sebelum Jatuh?

KNews.id- Spekulasi soal SJ-182 meledak sebelum jatuh karena adanya laporan nelayan yang menjadi saksi mata dipastikan terdengar ledakan dan adanya percikan api di udara. Tapi laporan saksi mata tidak bisa menjadi acuan fakta kejadian sebuah kecelakaan.

Menurut Pengamat Penerbangan Gerry Soejatman masih dini untuk menyimpulkan apa yang terjadi sesungguhnya untuk kecelakaan pesawat SJ-182. Karena masih dibutuhkan data recorder dari black box sehingga gambaran kejadian bisa memberikan kesimpulan yang besar.

- Advertisement -

Titik Black Box saat ini sudah ditemukan. Instansi terkait dalam hal ini Badan SAR Nasional (Basarnas) dan KNKT tengah mengupayakan pengambilan rekaman cockpit suara itu dari perairan.

Namun dari laporan KNKT dan barang bukti yang ada di lapangan, bahwa ada dugaan saat di udara pesawat masih dalam kondisi utuh. Menurutnya, tanpa bermaksud ingin mendahului KNKT, pesawat bisa saja menukik tajam dengan kecepatan tinggi dan menyentuh permukaan air yang membuat badan pesawat tercerai berai.

- Advertisement -

“Puing kita lihat yang ukuramnya tidak lebih dari 2,5 meter. Terlihat dari puing yang tidak besar impact air dengan kecepatan tinggi. Kejadian ini sama dengan Lion Air di Karawang. Kalau kita gabungkan dari data yang beredar, konsisten juga pesawat utuh saat turun. Kena air, baru meledak,” katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (11/1).

Ia masih sebatas menduga bahwa kemungkinan terjadi disorientasi perbedaan apa yang dirasakan oleh pilot dan dari instrumen penerbangan saat pesawat itu memasuki awan tebal.

- Advertisement -

“Di sisi utara bandara awan tebal. Saat mengudara ada perpindahan pilot ke ruang tiga dimensi. Ada challenge yang dirasakan oleh pilotnya dalam kondisi tertentu, ini bisa terjadi konflik di pilotnya. Sehingga dia mulai melakukan aksi yang berbeda dari instrumen,” katanya.

Dalam hal ini pilot memiliki hak untuk mengatur penerbangan sesuai dengan intuisi untuk beradaptasi dengan situasi dan standar prosedurnya. Gerry menambahkan kecelakaan pesawat sering terjadi akibat dari kombinasi disorientasi kru dan faktor cuaca. Ia menegaskan tidak ada penyebab kecelakaan hanya berasal dari satu faktor. (AHM)

Sumber: CNBCIndonesia

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini