spot_img
Jumat, April 19, 2024
spot_img

Simpang Siur Kenaikan Harga BBM, Menko Airlangga: Tidak Pada Triwulan III-2022

KNews.id-Spekulasi terkait rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terus mengemuka dan semakin kencang beredar di masyarakat. Opsi kenaikan harga dinilai terpaksa dilakukan pemerintah agar anggaran subsidi BBM di APBN tidak semakin membengkak.

Simpang siur mengenai informasi tersebut semakin menguat, terutama saat Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan bahwa ada kemungkinan Presiden Joko Widodo bakal segera mengumumkan kenaikan harga tersebut pada pekan depan.

- Advertisement -

Seolah ingin meluruskan spekulasi tersebut, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, pun juga menyampaikan bahwa opsi kenaikan harga BBM bersubsidi memang kini tengah dalam pembahasan pemerintah. Karena masih dalam pembahasan, Airlangga pun menyebut bahwa kalau pun opsi kenaikan benar-benar diambil, maka pelaksanaannya tidak akan dalam waktu dekat.

“Masih ada beberapa skenario (yang dibahas pemerintah). jadi (kenaikan harga BBM) tidak (akan terjadi) pada triwulan III-2022,” ujar Airlangga, Sabtu (20/8/2022).

- Advertisement -

Sementara, Deputi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir, mengatakan bahwa hingga saat ini piihan terbaik untuk menentukan harga Bahan Bakar Minyak masih terus dikaji secara seksama.

“Alternatif-alternarif terbaik harga BBM masih dikaji terus,” ujar Iskandar, dalam kesempatan terpisah.

- Advertisement -

Sebagaimana diketahui, Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan di tengah tingginya harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Pemerintah berkomitmen untuk tetap mengupayakan ketersediaan BBM untuk masyarakat.

Menurut Arifin saat ini sedang disiapkan beberapa opsi agar BBM bersubsidi yang benar-benar hanya untuk masyarakat berdaya beli menengah ke bawah dapat tepat sasaran.

“Saat ini sedang dikaji banyak opsi secara keseluruhan, nanti kita akan pilih yang terbaik, karena subsisdi ini kompensasinya sudah berat sekali, sementara harga minyak masih cukup tinggi,” ujar Arifin, dalam keterangan resminya, Sabtu (20/8/2022). (Ach/Idx)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini