KNews.id – PT PLN (Persero) akan mulai mengganti meteran listrik konvensional dengan Smart Meter Advance Metering Infrastructure (AMI).
Melansir dari lamar resmi PLN, Smart Meter Advance Metering Infrastructure (AMI) merupakan alat pengukur penggunaan listrik yang dilengkapi dengan sistem komunikasi digital yang lebih canggih, akurat dan berkualitas.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyebut, Smart Meter AMI mampu meningkatkan kenyamanan pelanggan. Pasalnya, alat ini dapat mengumpulkan informasi penggunaan atau konsumsi listrik pelanggan secara otomatis, lalu mengirimkannya ke perangkat milik konsumen dan produsen.
Dengan demikian, para pelanggan bisa mengetahui profil beban sekaligus tagihan listrik berjalan secara realtimemelalui aplikasi PLN Mobile. Petugas hanya akan datang ke rumah pelanggan untuk melakukan pemeliharaan atau pengecekan fisik apabila ditemukan data anomali atau gangguan pada media komunikasi dan smart meter.
“Kami akan melaksanakan program pembaruan kWh meter yang terpasang di rumah pelanggan menjadi Smart Meter AMI,” kata Darmawan Prasodjo dalam keterangan keterangan tertulis, dikutip Senin (21/8/2023).
Kemudian, Darmawan juga menyebut penerapan smart meter berbasis AMI ini membawa banyak manfaat.
Salah satunya, pelanggan bisa mengendalikan penggunaan energi dan rekening tagihan listrik sesuai kebutuhan.
Berikut ini sejumlah kelebihan Smart Meter AMI lainnya:
-Pelanggan bisa memilih layanan pascabayar maupun prabayar.
-PLN juga bisa mempercepat proses recovery time saat terjadi gangguan listrik karena bisa terdeteksi sistem secara realtime.
-Pembacaan meteran yang sebelumnya dilakukan manual oleh petugas bisa dilakukan secara digital sehingga petugas tak perlu lagi datang ke rumah-rumah pelanggan karena pengecekan bisa dilakukan secara otomatis.
Sementara itu, tak ada pungutan biaya untuk penggantian Smart Meter AMI alias gratis.
“Program ini gratis. Pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya,” jelas Darmawan.
Ditargetkan pada akhir tahun 2023 program ini akan dilaksanakan bagi 1.217.256 pelanggan secara bertahap dan mencakup beberapa daerah seperti di Jawa Timur (Sidoarjo), Jawa Tengah (Magelang), Jawa Barat (Bandung), Jakarta, Banten, Bali, Medan, dan Makassar mulai bulan Juni 2023.
Imbau Masyarkat Waspada Penipuan
Terkait dengan kedatangan teknisi ke rumah, PLN menegaskan pihkanya tidak pernah menawarkan jasa layanan door to door ke pelanggan seperti penjualan box kWh meter atau pemasangan baru, dengan transaksi pembayaran langsung di rumah pelanggan.
Executive Vice President Corporate Communication & TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto mengatakan, pembayaran transaksi layanan PLN, selalu menggunakan nomor register atau kode bayar. Nantinya kode tersebut hanya bisa dibayarkan melalui payment point online bank (PPOB) atau marketplace. Sehingga, seluruh pelanggan PLN harap mewaspadai segala tindakan penipuan yang mengatasnamakan PLN.
PLN tidak pernah meminta data diri maupun uang dari pelanggan melalui nomor asing yang tak sesuai ketentuan. Kemudian, Petugas PLN selalu membawa surat tugas, menggunakan tanda pengenal, alat pelindung diri (APD) dan seragam kerja selama bertugas. (Zs/NT)