KNews.id- Brigjen Junior Tumilaar ditahan mengindikasikan ada kekuatan mafia tanah dan oligarki yang bermain. Selama ini Brigjen Junior Tumilaar membela warga Bojongkoneng, Babakan Medang, Kabupaten Bogor, yang terlibat permasalahan lahan dengan PT Sentul City.
“Saya menduga mafia tanah dan oligarki sebagai dalang yang memasukkan Brigjen Junior Tumilaar ke penjara,” kata pengamat seniman politik atau biasa dipanggil Si Bangsat Kalem (SBK) kepada suaranasional.com, Senin (21/2).
Menurut SBK, harusnya KSAD Jenderal Dudung Abdurachman mendukung Brigjen Junior Tumilaar membela warga Bojongkoneng, Babakan Medang, Kabupaten Bogor, yang terlibat permasalahan lahan dengan PT Sentul City.
“Opini di media sosial Brigjen Junior Tumilaar mendapat dukungan dari warganet,” paparnya.
Kata SBK, masyarakat tidak simpati kepada Jenderal Dudung yang dianggap memenjarakan Brigjen Junior Tumilaar.
“Harusnya Jenderal Dudung bangga terhadap Brigjen Junior Tumilaar yang bisa menaikkan citra positif TNI di mata rakyat,” ungkap SBK.
Beredar foto lembar surat yang disebut tulisan tangan Brigjen TNI Junior Tumilaar. Inti surat tersebut adalah permohonan Tumilaar dievakuasi ke RSPAD dari Rumah Tahanan Militer (RTM) Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
“Assalamualaikum dan salam sejahtera Bapak/Ibu semuanya, semoga Allah Yang Maha Kasih-Maha Penyayang yang bernama Yehuwa memberi berkah kepada Bapak/Ibu sekeluarga… Aammiinn. Saya Brigjen TNI Junior Tumilaar SIP.,M.M., (Pati Sus Kasad), bermohon perawatan/evakuasi ke RSPAD. Karena sakit asam lambung tinggi (GERD),” bunyi surat tersebut, Senen (21/2).
Dalam surat itu disebut Tumilaar ditahan sejak 31 Januari hingga 15 Februari di Pomdam Jaya. Kemudian penahanannya dilanjutkan di RTM, Depok, sejak 16 Februari hingga saat ini.
“Saya juga mohon pengampunan karena tgl 3 April 2022 saya berumur 58 tahun, jadi memasuki usia pensiun. Akhir kata saya Brigjen TNI Junior Tumilaar SIP.,M.M., mendoakan untuk Bapak/Ibu sekeluarga senantiasa diberikan berkah kesehatan kesejahteraan dari Allah Yang Maha Kasih-Maha Penyayang yang bernama Yehuwa… Aammiiinnn,” bunyi bagian akhir surat tersebut. (AHM/SN)