spot_img
Sabtu, April 20, 2024
spot_img

Sah! PLN Akuisisi 100 Persen Saham MCTN, Siap Kelola Pembangkit Listrik Blok Rokan

KNews.id- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bersiap mengelola pembangkit listrik Blok Rokan sebagai upaya pemenuhan kelistrikan jelang alih kelola dari PT  Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

PLN secara resmi menandatangani sales and purchase agreement (SPA) atau perjanjian jual beli saham, pada hari Selasa (6/7) sehubungan dengan akuisisi atas 100% saham PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) yang dimiliki oleh Chevron Standard Limited.

- Advertisement -

Penandatanganan SPA dilakukan oleh Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril dan Regional Director Chevron Standard Limited, Jennifer Ferratt secara daring.

Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini mengungkapkan, dengan akuisisi saham ini maka PLN bakal mengoperasikan aset PLTGU untuk suplai kelistrikan di Blok Rokan.

- Advertisement -

Suplai listrik dengan PLTGU pun disebut merupakan rencana jangka pendek. Ke depannya kebutuhan listrik Blok Rokan diharapkan dapat dipenuhi melalui sistem kelistrikan Sumatra.

“Kami akan terus mengoperasikan ini secara jangka pendek selama tiga tahun ke depan masa transisi, setelah itu Blok Rokan akan kami sambungkan dengan sistem kelistrikan Sumatra,” kata Zulkifli dalam Acara Penandatanganan yang diselenggarakan secara virtual, Selasa (6/7).

- Advertisement -

Dia melanjutkan, secara paralel sistem kelistrikan Sumatra juga bakal disiapkan dalam kurun waktu tiga tahun ke depan. Zulkifli menjamin, dengan berjalannya program 35.000 MW maka keandalan sistem Sumatra memadai untuk memenuhi kebutuhan listrik di Blok Rokan.

“Untuk jangka panjang, penyediaan listrik 400 MW di Blok Rokan yang handal dan kompetitif akan dipasok dari sistem Sumatra dan Uap 335 MBSPD dengan menggunakan New Steam Generator. Dalam waktu 3 tahun interkoneksi sistem dan New Steam Generator akan beroperasi secara penuh,” tambahnya.

Sayangnya, PLN enggan membeberkan lebih jauh besaran investasi yang dikeluarkan untuk akuisisi ini.

“Dana dari take over saham ini adalah dana internal PLN. Insya Allah kami siap untuk danai ini dari sumber internal dana PLN,” lanjut Zulkifli.

Seperti diketahui, pengelolaan Blok Rokan mulai 9 Agustus 2021 akan beralih dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Selama ini pasokan listrik dan uap Blok Rokan berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) North Duri Cogen berkapasitas 300 Megawatt (MW) yang sebelumnya dimiliki oleh MCTN, anak usaha Chevron Standard Limited.

Aksi akuisisi saham MCTN merupakan tindak lanjut dari kesepakatan kerja sama antara PLN dan Pertamina Hulu Rokan yang dituangkan dalam Nota Kesepahaman Kerja Sama Penyediaan Tenaga Listrik dan Uap Wilayah Rokan pada 30 Desember 2020 serta Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dan Uap pada 29 Januari 2021.

Zulkifli berharap, melalui penandatanganan jual beli saham ini, dapat terjalin good partnership sebagai langkah awal dalam membangun kemitraan dan kerja sama antara PLN dengan Chevron Standard Limited di masa mendatang.

Regional Director Chevron Standard Limited Jennifer Ferratt menuturkan, dengan tuntasnya proses ini maka diharapkan transisi di MCTN dapat berjalan lancar dan selaras dengan transisi Blok Rokan ke Pertamina Hulu Rokan.

“Kami berkomitmen untuk menciptakan transisi yang lancar dari MCTN ke PLN selaras dengan transisi Blok Rokan ke Pertamina Hulu Rokan,” kata Jennifer.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif menambahkan, Blok Rokan menyimpan potensi cadangan minyak yang sangat besar. Maka dari itu, untuk bisa memberikan manfaat yang maksimal bagi negara, dibutuhkan strategi yang baik.

Dengan kesepakatan ini, maka PLN akan meneruskan pemanfaatan PLTG North Duri Cogen sebelum pasokan listrik WKB Rokan disuplai oleh jaringan interkoneksi sistem Sumatra.

“PLN harus memastikan jaminan pasokan listrik bagi Blok Rokan, sehingga Pertamina mampu menjaga keberlanjutan produksi 25 persen minyak nasional. Oleh karena itu, pembangkit listrik harus andal dengan biaya yang lebih efisien, sehingga dapat memberikan manfaat yang jauh lebih baik bagi Bangsa dan Negara,” katanya.

Wamen I BUMN, Pahala Nugraha Mansury, turut mengapresiasi PLN dan CSL sehingga dapat menuntaskan perpindahan kepemilikan MCTN dengan baik. Dia pun berharap proses transisi dalam satu bulan ini dapat berjalan beriringan dengan Wilayah kerja Rokan dari Chevron ke Pertamina dengan lancar.

“Blok Rokan sangat strategis bagi Indonesia karena memproduksi 25% produksi minyak nasional. Selama ini, mayoritas energi listrik disuplai oleh pembangkit milik MCTN. Sehingga kesepakatan ini sangat penting untuk memastikan suplai listrik Blok Rokan di masa mendatang,” ujar Pahala.

Sekedar informasi, harga yang ditetapkan untuk pembangkit di Rokan sebelumnya disebut mencapai US$ 300 juta. Angka ini melonjak drastis, pasalnya ketika dibeli pada 20 tahun silam harganya hanya sebesar US$ 190 juta. (Ade)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini