Rabu, Desember 6, 2023
Keuangan News
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • BUMN
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
No Result
View All Result
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • BUMN
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
No Result
View All Result
KeuanganNews.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Internasional
  • Keuangan
  • Investasi
  • Khazanah
  • Lifestyle
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
Home Headline

Rocky Gerung : Ketika Lengser, Ini Kejahatan Yang Disimpan Jokowi!

by Hasan
11/11/2023 8:00 AM
in Headline, Politik
A A
Share on FacebookShare on Twitter

KNews.id – Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan kejahatan yang disimpan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan akan dipersolkan ketika jabatannya sebagai kepala negara berakhir pada 2024.

Mulanya Rocky Gerung mengatakan Jokowi kini merasa di atas angin lantaran menggenggam rahasia ketua partai politik maupun pihak lainnya di tangannya yang berisi permainan politik hingga perkara korupsi berdasarkan laporan intelijen yang diterimanya sebagai kepala negara.

“Jadi kita mau mau lihat sebetulnya arah pikiran Pak Jokowi, tentu Jokowi merasa bahwa dia tetap di atas angin, karena dia memegang banyak rahasia ketua partailah, apapun,” ucapnya dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official.

Baca juga:

Di Sumut, Edy Rahmayadi Tetap Optimis AMIN Rebut 75 Persen

Jendral Fachrul Razi Blak-blakan di Pecat sebagai Menag Gara-gara Tolak Pembubaran FPI

Telkom Masih Pertahankan Jadi Investor GOTO

“Isinya tetap Jokowi tahu permainan-permainan politik atau potensial korupsi atau potensial sprindik yang sudah pernah dia ucapkan bahwa dia dapat segala macam informasi intelijen, pasti sebagai kepala negara, sebagai kepala pemerintahan yang bertahun-tahun ada di situ,” sambungnya.

Namun Jokowi hanya mengungkapkannya tanpa melakukan tindakan yang nyata, sehingga menurut Rocky, presiden bisa dianggap menyembunyikan kejahatan rezimnya, dan ini akan menjadi masalah usai jabatannya berakhir pada 2024.

“Tetapi mengungkapkan itu tanpa ada tindakan artinya dia menyembunyikan kejahatan yaitu kejahatan rezimnya, ini akan dipersoalkan lagi nanti kalau dia lengser Pak Jokowi ternyata menyimpan kejahatan,” ucapnya.

Kejahatan yang disembunyikan Jokowi tersebut yaitu seperti informasi tentang sosok yang melakukan korupsi.

“Dengan tidak mau membocorkan siapa yang anda tahu sebetulnya sebagai koruptor yang Anda dapat informasi itu dari intelijen Anda, kan ini masalahnya satu masalah,” tandasnya.

‘KKN Era Jokowi Lebih Buruk Dibanding Soeharto’

Kejahatan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di era Pemerintahan Presiden Joko Widodo, jauh lebih buruk jika dibandingkan era Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Penilaian itu diutarakan oleh mantan Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur, Dr. Rizal Ramli.

“KKN dia dan keluarganya. Ini, Jokowi lebih ganas KKN-nya, lebih brutal dibandingkan Soeharto,” ucap Rizal Ramli.

Rizal Ramli menceritakan pengalamannya dalam rezim pemerintahan Soeharto. Menurutnya, anak Soeharto berani melakukan praktik KKN ketika ayahnya sudah berkuasa 15 tahun. Namun, lanjutnya, kondisi itu berbeda dengan anak Presiden Jokowi yang mulai memanfaatkan kekuasaan ayahnya di usia pemerintahan baru seumur jagung.

“Kita ini kan pernah ditangkap oleh Soeharto, tapi Tommy Soeharto bisnis ngaco-ngaco setelah Soeharto berkuasa 15 tahun. Ini, anak-anak Jokowi baru kuasa 7 tahun si Kaesang punya 60 perusahaan, investasi ratusan miliar, dari mana itu dia dapat uang?” kata Rizal Ramli.

Dia menengarai, uang-uang itu didapat anak-anak Jokowi dari para taipan. Dia mencontohkan, Sinarmas yang melakukan investasi di perusahaan Kaesang sebesar Rp 150 miliar, yang menurutnya tidak masuk akal.

“Kadi sebetulnya anak-anaknya (Jokowi) melakukan dagang kekuasaan,” demikian Rizal Ramli.

Boneka Oligarki sampai KKN Ditabung Diam-diam, Era Jokowi Dinilai ‘Lebih Berbahaya’ dari Era Soeharto!

Ada yang berpandangan bahwa pemerintah era Presiden Jokowi lebih berbahaya daripada pemerintah era Presiden Soeharto.  Disebutkan bahwa era Jokowi semakin menegaskan betapa kekuatan modal saat ini menjalar ke mana-mana menjadi oligarki.

Hal tersebut kemudian mendominasi kehidupan politik dan ekonomi di Tanah Air, dengan Jokowi sebagai ‘bonekanya’.

“Ya, itu yang sekarang lagi kita cemaskan sebetulnya, kan seolah-olah dianggap oligarki itu hanya mengasuh Jokowi,” kata Rocky Gerung. “Ternyata dia asuh juga partai-partai politik, bahkan mahasiswa juga diasuh, mahasiswa yang doyan amplop,” ungkapnya.

Lebih dari itu, Rocky Gerung menyebut oligarki juga telah menjalar hingga ke anak-anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.

“Yang lebih serius lagi, kita jangan lupa bahwa Ubedilah Badrun justru memberi perspektif lain atau persepsi baru pada soal oligarki itu langsung pada anak-anaknya,” tandasnya.

“Kini bukan lagi oligarki tapi betul-betul KKN juga, kan anak-anak Presiden itu yang dilaporkan, dan itu yang orang keingat diam-diam bahwa ternyata memang ada oligarki yang menguasai presiden, tetapi anak-anaknya juga menjadi oligarki di istana memanfaatkan oligarki besar untuk kepentingan bisnisnya,” kata Rocky Gerung.

Hal itu pun membuat orang-orang merasa curiga, karena bisnis kuliner yang dilakukan kedua anak Jokowi tiba-tiba meledak dan investor masuk ke situ.

“Kan itu namanya melebihi dari zaman Pak Harto, zaman Pak Harto pasti ada semacam Keppres yang memberi Keuntungan pada keluarga istana dan itu semua orang tahu karena itu bagian dari politik presiden pada waktu itu, Presiden Soeharto,” ujar Rocky Gerung.

Indonesia pun seharusnya merubah kebijakan saat era Soeharto tersebut, tetapi ternyata tidak bisa.

“Justru di era Pak Jokowi yang demokratis dan terbuka, bisnis keluarga itu betul jalan diam-diam dan begini kan nanti baru bisa terbuka Kalau Pak Jokowi Lengser,” ucap Rocky Gerung.

Dia pun membandingkan pemerintahan era Jokowi dan Soeharto yang memiliki ‘taktik’ serupa tapi tak sama.

“Kalau Pak Harto dari awal fair dalam arti terbuka, semua orang bisa tahu apa yang disebut Monopoli cengkeh, monopoli jeruk pada waktu itu, BPJS segala macem,” ucap Rocky Gerung.

“Kalau sekarang diem-diem, kenapa? Karena sistem kapitalisme juga orang bisa taruh saham, tidur di situ, tetapi orang semacam Ubedilah Badrun dan banyak orang di luar itu menganggap justru ini yang paling berbahaya karena presiden sebetulnya menabung KKN diem-diem. Nah, ini yang kita cemaskan,” katanya.

Rocky Gerung menyebut oligarki yang berbisnis dengan Jokowi pun tentunya ingin menyelamatkan bisnis mereka di masa depan.

“Sehingga sampai sekarang kan gak ada sinyal bahwa Presiden Jokowi udah punya kader untuk menyelamatkan bangsa ini, nggak ada tuh,” pungkasnya, dikutip  dari channel Youtube Rocky Gerung Official. (Zs/Dmkrzy)

Berita Terkait

Di Sumut,  Edy Rahmayadi Tetap Optimis AMIN Rebut 75 Persen
Headline

Di Sumut, Edy Rahmayadi Tetap Optimis AMIN Rebut 75 Persen

06/12/2023 12:00 PM
Jendral Fachrul Razi Blak-blakan di Pecat sebagai Menag Gara-gara Tolak Pembubaran FPI
Headline

Jendral Fachrul Razi Blak-blakan di Pecat sebagai Menag Gara-gara Tolak Pembubaran FPI

06/12/2023 11:00 AM
Telkom Masih Pertahankan Jadi Investor GOTO
Advertorial

Telkom Masih Pertahankan Jadi Investor GOTO

06/12/2023 10:00 AM

Discussion about this post

Recent News

Di Sumut,  Edy Rahmayadi Tetap Optimis AMIN Rebut 75 Persen

Di Sumut, Edy Rahmayadi Tetap Optimis AMIN Rebut 75 Persen

06/12/2023 12:00 PM
Jendral Fachrul Razi Blak-blakan di Pecat sebagai Menag Gara-gara Tolak Pembubaran FPI

Jendral Fachrul Razi Blak-blakan di Pecat sebagai Menag Gara-gara Tolak Pembubaran FPI

06/12/2023 11:00 AM
Telkom Masih Pertahankan Jadi Investor GOTO

Telkom Masih Pertahankan Jadi Investor GOTO

06/12/2023 10:00 AM
Anies : Tak Masalah Baliho Sedikit, Yang Penting Banyak Gagasan

Anies : Tak Masalah Baliho Sedikit, Yang Penting Banyak Gagasan

06/12/2023 9:11 AM
Anies Baswedan: Kepercayaan Publik Ke Pemerintah Turun

Anies Baswedan: Kepercayaan Publik Ke Pemerintah Turun

06/12/2023 9:00 AM
Banyak Promo Meriah! BRI dan Citilink Gelar Online Travel Fair

Banyak Promo Meriah! BRI dan Citilink Gelar Online Travel Fair

06/12/2023 8:36 AM
Kredit Macet Pinjol Menumpuk, Bos OJK Baru Atur Strategi

Banjir Masalah, OJK Awasi Ketat 8 Multifinance

06/12/2023 8:21 AM
Anies Janjikan Tanah Negara Bisa di Pakai Swasta untuk Pendidikan

Anies Kembali Kritik IKN: Menguatkan Sarana Pendidikan dan Kesehatan Lebih Penting

06/12/2023 8:00 AM
Gibran di Ragukan Tak Bisa Benahi Ekonomi Nasional, Jika Punya Bisnisnya Saja Semua Tutup

Gibran di Ragukan Tak Bisa Benahi Ekonomi Nasional, Jika Punya Bisnisnya Saja Semua Tutup

06/12/2023 7:30 AM
BI: Waspadai Peredaran Uang Palsu Terutama di Masa Kampanye Pemilu

BI: Waspadai Peredaran Uang Palsu Terutama di Masa Kampanye Pemilu

06/12/2023 7:00 AM

ABOUT US

Keuangan News

Follow us on social media:

  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
  • Advertisement
  • Privacy
  • Kontak Kami

© 2023 Keuangannews.id

No Result
View All Result
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • BUMN
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini

© 2023 Keuangannews.id