Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pinjaman itu diajukan ke China Development Bank (CDB).
“Dana kesepakatan angka US$ 1,2 miliar ini sudah diskusikan dengan BPKP untuk setujui di komite. Nah itu porsi loan itu sekitar USD 550 juta peminjamannya sedang kita ajukan ke CDB. Kita sedang diskusikan struktur final dan harganya,” ungkapnya usai rapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (13/2).
Ia pun menargetkan pinjaman itu diputuskan dua pekan ke depan. Pria yang sering disapa Tiko itu menyebutkan pinjaman untuk PT KAI (Persero) akan diturunkan dalam bentuk ekuitas ke KCIC.
“Porsi (penambalan) kita porsikan porsi loan-nya, porsi loan-nya kan 75 persen, dari porsi loan 75 persen itu 60 persen – 40 persen kan, 60 persen dari kita, 40 persen dari China. Porsi loan-nya 75 persen kali US$ 1,2 miliar dikalikan 60 persen yang porsi kita sekitar USD 550 juta,” jelasnya. (Ach/We)