spot_img
Selasa, April 23, 2024
spot_img

RG: Kini Presiden Menjadi Produsen Kebingungan, sebelumnya Produsen Kebohongan!

KNews.id- Pengamat politik, Rocky Gerung menanggapi kebijakan terbaru dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait melepas masker di ruangan terbuka. Seperti diketahui, kini Jokowi memperbolehkan warga melepas masker ketika beraktivitas di luar ruangan alias ruang terbuka.

Namun, epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menilai kebijakan melepas masker dari Jokowi itu terlalu terburu-buru. Lain halnya dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang notabenenya adalah anak Presiden malah meminta warga tetap menggunakan masker saat berpergian dengan angkutan umum. Rocky Gerung lantas menilai Jokowi sebagai seorang produsen kebingungan.

- Advertisement -

“Ini soal yang, jadi Presiden itu, dia produsen kebingungan. Sebelumnya dia produsen kebohongan itu,” ujarnya melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official dilansir pada Kamis, 19 Mei.

Menurut Rocky, Jokowi akhirnya dilihat telah berbohong dan bingung lalu sebaliknya.

- Advertisement -

“Kan orang akhirnya lihat Presiden Jokowi itu dari bohong jadi bingung, dari bingung jadi bohong. Membohongi masyarakat dan membingungkan para analis,” tuturnya.

Ahli Filsuf ini juga heran karena Juru Bicara Satgas Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan bahwa mereka akan menyesuaikan kondisi dengan keputusan Presiden. Padahal, kata Rocky, seharusnya Jokowi yang menyesuaikan keputusan dengan hasil riset.

- Advertisement -

“Saya baca, (dari) Satgas Covid-19, Pak Wiku (Adisasmito) membuat komentar, ‘Ok kita akan sesuaikan dengan keputusan Presiden.’ Kan mestinya Presiden menyesuaikan dengan hasil riset dari Pak Wiku. Ini terbalik-balik nih,” terangnya.

Lebih lanjut, Rocky mengatakan bahwa tidak ada yang tahu dasar dari keputusan Jokowi untuk melonggarkan penggunaan masker.

“Ini kita gak tahu dasar keputusan Presiden apa tuh untuk sekedar membuka, melonggarkan masker itu,” ungkapnya.

“Satu-satunya alasan kita bisa duga itu karena ada big data lagi pasti kan. Jadi big data mengatakan kalau dibuka sekarang ekonomi dalam enam (6) bulan ke depan akan tumbuh. Kira-kira begitu logikanya,” imbuhnya.

Padahal, hal ini bukan soal big data, melainkan soal dunia. Kata Rocky, seharusnya Jokowi mendengar berbagai arahan dari berbagai pihak pula.

“Padahal sebetulnya ini soal dunia, soal pandemi itu harus ada sinyal dari WHO, ada kesepakatan dari epidemiolog dalam negeri tuh untuk bikin perbandingan kasus dan mortality, korban-korban,” tandasnya. (AHM/hop)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini