Daripada bercita-cita memadukan seluruh umat Islam dalam negara tunggal. NU memilih jalan lain, mengajak umat Islam untuk menempuh visi baru yaitu mengembangkan wacana baru tentang fikih.
“Yaitu fikih yang dapat mencegah eksploitasi atas identitas, menangkal penyebaran kebencian antar golongan, mendukung solidaritas, dan saling menghargai perbedaan antar manusia, budaya, dan bangsa-bangsa. Serta mendukung tatanan dunia yang adil dan harmonis, tatanan yang didasarkan pada penghargaan hak-hak yang setara dan martabat setiap manusia. Visi seperti inilah yang justru mampu mewujudkan tujuan kokoh syariah,” pungkas Yenny.
Sementara itu Gus Mus menyampaikan pernyataan rekomendasi yang sama dengan Yenny, namun memakai bahasa arab untuk ditujukan kepada para ulama Internasional.(Ach/Kmps)