Pinjam helm tak boleh, mau ngecas HP dipersulit.
Anggria yang putus sekolah akhirnya memutuskan mencari pekerjaan demi bisa menghidupi keluarga dan adik-adiknya yang diantaranya masih bayi.
Anggria akhirnya bisa diterima di sebuah toko sepatu.
Gajinya saat itu sebesar Rp 200.000 per bulan.
Namun tak bertahan lama karena ia dituduh mencuri sepatu.
Anggria kemudian pindah menjadi karyawan toko sepatu.
Mereka akhirnya bisa mengontrak di Pasir Koja, Bandung, meski tidur di lantai.
Pada usia 16 tahun, Anggria menjadi penyanyi dangdut.
Ia merasakan kembali memperoleh uang dari saweran.
Jadi penyanyi dangdut imej negatif, Anggra berusaha menjaga imej dengan selalu diantar mamaya.
Saat menjadi penyanyi dandut, Anggria kembali mendapat ujian.
Ia kerap pingsan di Bandung, sempat mati suri, bahkan perutnya sempat membesar,
Diduga ia kena guna-guna karena pernah menolak pria yang melamarnya.
Anggria menolak lamaran karena masih 16 tahun dan ia sedang menjadi tulang punggung keluarga.
Selama sakit Anggra tanpa penghasilan.
Namun setelah sembuh dengan sendirinya rezeki mengalur.