Diantara kembali menyanyi, banyak warga yang ingin disembuhkan dari penyakitnya.
Sejak saat itu Anggra merasa selalu bertemu orang-orang baik.
Bahkan ada yang merasa terbantu, mencarikan rumah kontrakan yang layak untuk dirinya.
Pada saat usia 17 tahun itulah Anggra bisa membiayai keluarga hingga adik-adiknya.
Sejak saat itu Anggra mulai dikenal, bisa menyanyi dan mengobati.
Pada usia 21 tahun ia ingin berhenti karier sebagai penyanyi dangdut.
Kemudian ia memperoleh jodohnya.
Sebelum bertemu suaminya yang sekarang, Anggra bermimpi bertemu dengan pria jodohnya.
Kenalan diacara perkawinan, dia minggu kenalan mereka kemudian menikah.
Mereka kemudian meninggalkan keluarga bahkan sempat tak berkomunikasi selama 2 tahun.
Bersama suami, Anggra benar-benar meninggalkan dunia panggung dangdut.
Mereka mengalir menjalani hidup berpindah-pindah ke Sumedang, Garut, Cirebon dan Tasikmalaya.
Tentu dengan terus memperoleh ujian dari Allah seperti difitnah saat ngidam anak pertama.
Namun setelah dapat fitnahan mereka bertemu seseorang yang mempromosikan kemampuan Anggra mengobati.
Tamu teus berdatangan bahkan dalam kondisi ia hamil.
Anggra bersyukur hampir semua tamu bisa ditolongnya.
Pada saat kandungan 5 bulan, bertemu kepala desa
Kepala desa jadi pengganti ortu.
Sampai melahirkan 2012 anaknya dianggap sebagai cucu sang kepala desa.
Bahkan Anggra diberi tanggung jawab untuk mengelola pertambangan emas saat sang kepala desa meninggal dunia.
Namun saat pertambangan emas desa berkembang dengan memiliki 30 orang karyawan, ia kembali dapat ujian dengan tuduhan pertambangan emas ilegal.
Anggra kemudian menutup pertambangan emas dan kembali ke Bandung tempat orangtuanya.
Mamanya langsung menerima kehadirannya kembali.
Namun sang ayah sempat curiga karena ia membawa bayi dan pria, suamnua.
Dengan berjalannya waktu, mereka bisa kembali bersama, sang ayah bisa menerima kondisinya.
Mereka bisa mengontrak bersama bahkan tahun 2014, Anggra bisa punya rumah sendiri di Cikalong Wetan, Bandung.
