spot_img
Sabtu, April 20, 2024
spot_img

PR Besar Ganjar Pranowo di Jateng: Konflik Wadas hingga Kemiskinan

KNews.id – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo resmi didapuk sebagai calon presiden (capres) untuk Pemilu 2024 oleh PDI Perjuangan (PDIP).

Penetapan itu langsung diumumkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis, Bogor, Jumat (21/4) lalu.

- Advertisement -

Selama menjabat sebagai gubernur, ternyata masih banyak pekerjaan yang harus diberesi Ganjar. Selain sebagai bentuk tanggung jawab, hal itu bisa menjadi poin positif untuk dirinya dalam rangka menyongsong Pemilu 2024.

CNNIndonesia.com merangkum sejumlah pekerjaan rumah yang harus diberesi Ganjar di Jateng sebelum melangkah lebih jauh bersaing di Pilpres 2024.

- Advertisement -

Konflik Wadas

Kehidupan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, masih dibayang-bayangi ketakutan lantaran operasional penambangan batuan andesit untuk proyek bendungan bener.

- Advertisement -

Sempat terjadi konflik panas antara warga dengan aparat kepolisian pada Februari tahun lalu. Sejumlah warga pun sempat ditangkap polisi.

Hingga saat ini warga Desa Wadas masih teguh memperjuangkan tanahnya dari operasional penambangan. Mereka terus mendesak Ganjar untuk mencabut Izin Penetapan Lokasi (IPL) proyek tersebut.

Dalam perjalanannya, Warga Desa Wadas pernah menolak penghargaan yang diterima Ganjar dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai Green Leadership Nirwasita Tantra 2021.

Mereka menilai pemberian penghargaan itu tidak tepat, karena Ganjar memiliki rekam jejak terkait perusakan lingkungan di Jawa Tengah.

Polemik ini pun dibawa ke meja hijau. Warga Desa Wadas melayangkan gugatan terhadap Dirjen Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM terkait izin penambangan ke pengadilan pada Senin, 31 Oktober 2021.

Konflik lahan Kendeng

Selain Wadas, kepemimpinan Ganjar juga diwarnai konflik agraria terkait penambangan di kawasan Kendeng. Warga lokal menentang keras perusahaan tambang termasuk pabrik semen di wilayahnya.

Mereka merasa kehadiran perusahaan tambang merusak alam dan mengganggu kehidupan. Hingga kini izin operasional perusahaan belum kunjung dicabut.

Kelompok Kartini Kendeng datang ke Jakarta untuk mengadukan Ganjar. Mereka menyerahkan surat kepada Presiden Jokowi pada Senin, 11 Janurai 2022.

Sukinah, salah seorang Kartini Kendeng, menjelaskan surat yang dikirim ke Presiden melalui Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) itu berisi permintaan agar puluhan izin tambang di Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah, dicabut.

Sukinah berujar surat itu dikirim merespons sikap Jokowi yang akan mencabut ribuan izin perusahaan pertambangan.

“Maka, melalui komitmen Presiden untuk mencabut izin pertambangan sebagai bentuk keadilan, Kartini Kendeng datang untuk menagih komitmen tersebut sebagai upaya pelestarian alam Pegunungan Kendeng dari segala bentuk perusakan,” kata Sukinah.

Banjir Rob Semarang

Ganjar pernah ditegur Megawati soal ancaman banjir rob atau air pasang di pesisir Semarang, Jawa Tengah, pada awal Agustus 2021.

Teguran itu diutarakan Megawati dalam acara Pelatihan Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami yang digelar DPP PDIP secara virtual melalui aplikasi zoom.

Polisi menyebut setidaknya 8.000 ribu kepala keluarga terdampak banjir rob yang menerjang sekitar Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, pada Mei 2022 lalu.

Kemiskinan

Kemiskinan menjadi sektor yang perlu disoroti saat kepemimpinan Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah. Pada masa pandemi Covid-19 tahun 2020-2021, angka kemiskinan di Jawa Tengah mengalami kenaikan.

Pada 2020 angka kemiskinan berada di angka 3,98 juta jiwa dan 2021 sebanyak 4,10 juta jiwa. Meskipun pada 2022, angka itu berhasil turun kembali menjadi 3,83 juta jiwa.

Berikut rincian angka kemiskinan di Jawa Tengah sejak 2013-2022, termasuk saat Ganjar menjadi pemimpin dua periode di sana.

2013: 4,86 juta orang atau 14,44 persen
2014: 4,56 juta orang atau 13,58 persen
2015: 4,57 juta orang atau 13,58 persen
2016: 4,50 juta orang atau 13,27 persen
2017: 4,45 juta orang atau 13,01 persen
2018: 3,89 juta orang atau 11,32 persen
2019: 3,74 juta orang atau 10,80 persen
2020: 3,98 juta orang atau 11,41 persen
2021: 4,10 juta orang atau 11,79 persen
2022: 3,83 juta orang atau 10,93 persen.

(Hfz/CNN)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini