Friday, January 27, 2023
Keuangan News
Advertisement
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
No Result
View All Result
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
No Result
View All Result
KeuanganNews.id
No Result
View All Result
Home Headline

Perang AS dan Tiongkok, Bukan Indonesia

by Redaksi
19/05/2020 11:15 PM
in Headline, Opini
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Adian Radiatus, Pemerhati sosial dan Perkotaan

KNews.id- MESKI Trump banyak menyerang kebijakan Tiongkok tetapi belum tentu rakyat Amerika selalu bilang “yes!” itulah bagusnya ‘democratic’, bebas berkata, bereaksi atau berekspresi. Meski kadang bikin capek pemimpin yang baper seperti yang banyak ditemui di negeri ini. Tradisi kekuasaan Amerika yang sudah terbiasa menjadi super power di hadapan negara-negara di seluruh dunia belakangan ini memang terusik, khususnya secara ekonomi perdagangan oleh Tiongkok.

Dengan perubahan yang terkesan cepat hanya dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir ini oleh ekspansi ekonomi Tiongkok diberbagai negara dunia telah membuat Amerika kedatangan lawan tanding yang tangguh. Tetapi sebenarnya yang membuat Amerika, khususnya Trump cs, tidak senang adalah upaya Tiongkok untuk menandingi Amerika dalam teknologi super canggih militer dan non militer.

Baca juga:

Genjot Kartu Kredit, Bank Mandiri Gandeng JNTO Gelar Japan Travel Fair 2023

BRI: Suku Bunga Tinggi Bukan Jadi Pengaruh Penurunan Kredit

Persaingan Digitalisasi Ketat, Bank Mandiri Tingkatkan Fitur Livin Financial Superapp

Di balik perseteruan itu nama Indonesia sering disebut-sebut sebagai pro Tiongkok. Bahkan penulis Zeng Wei Jian melalui akun Facebook-nya sambil mengutip terjemahan media asing terkait ada trademarks lisence bisnis Trump dan istrinya Ivanka di Tiongkok. Atas dasar itu, dia menyimpulkan Trump sebagai antek China atau Tiongkok sambil nyinyir bilang kasihan paranoid anti China itu.

Kesimpulan yang terlalu naif oleh ZWJ itu mungkin karena wawasannya terhadap situasi global terkunci pada artikel di link media asing yang dijadikan pelengkap narasi sikap politiknya yang pro Tiongkok itu.

Padahal dengan informasi tersebut semakin menunjukan Trump sebagai pemimpin pemerintahan yang tinggi integritas dan loyalitasnya pada negara dan bangsa Amerikanya. “I don’t care of my business with China” mungkin begitu Trump akan bilang bila dibenturkan oleh kedua kepentingan itu.

Urusan Amerika dan Tiongkok itu meskipun bukan urusan Indonesia, tetapi mau tidak mau berimbas pada ranah publik disini secara luas akibat adanya sejarah politik yang tidak mudah ditutup begitu saja.

Sementara saat ini ada kelompok yang memandang ‘he is my business’ kepada Tiongkok dan dilain pihak ada kelompok yang memandang ‘they are our threat” adalah fenomena yang lebih khas ada di negeri ini.

Menjembatani kedua situasi ini adalah menjadi tugas pemerintah yang perlu ditunjukan dengan sikap terbuka kepada publik terhadap hubungan bilateral itu khususnya investasi berskala besar mencakup wilayah dan isi didalamnya.

Kepahitan atas kejahatan komunis Indonesia dimasa lalu yang berafiliasi ke Tiongkok tidak mungkin dapat dihapus begitu saja. Jadi upaya menyederhanakan persoalan ini bukanlah solusi yang bijak.

Indonesia tidak perlu terpesona berlebihan pada Tiongkok apalagi sampai ada yang  mengompori seakan Indonesia tidak dapat maju tanpa Tiongkok, tanda karakter nasionalismenya telah tergerus. Lebih parah lagi bila itu dorongan dari regenerasi politik kaum komunis dibelakang layar. Kemungkinan itu selalu ada.

Jadi sebaiknya tidak perlu mencari sensasi bela Tiongkok atau anti Amerika sebagai paranoid pada salah satu pihak. Belajar dari Trump cara bela negaranya di atas, my country the first – business next. Tanpa mengatakannya tapi jelas menunjukannya. Lagi pula itu ‘perang’ antara Tiongkok dan Amerika bukan Indonesia. Jangan menyerang anti Tiongkok itu sebagai musuh yang bela Amerika. Kesimpulan yang rendah itu analisanya.(Fahad Hasan)

Tags: as china

Berita Terkait

Genjot Kartu Kredit, Bank Mandiri Gandeng JNTO Gelar Japan Travel Fair 2023
Emiten

Genjot Kartu Kredit, Bank Mandiri Gandeng JNTO Gelar Japan Travel Fair 2023

27/01/2023 8:45 AM
Sunarso Borong Saham BRI Senilai Rp1,33 M
Emiten

BRI: Suku Bunga Tinggi Bukan Jadi Pengaruh Penurunan Kredit

27/01/2023 8:15 AM
Persaingan Digitalisasi Ketat, Bank Mandiri Tingkatkan Fitur Livin Financial Superapp
Emiten

Persaingan Digitalisasi Ketat, Bank Mandiri Tingkatkan Fitur Livin Financial Superapp

27/01/2023 7:45 AM

Discussion about this post

Recent News

Genjot Kartu Kredit, Bank Mandiri Gandeng JNTO Gelar Japan Travel Fair 2023

Genjot Kartu Kredit, Bank Mandiri Gandeng JNTO Gelar Japan Travel Fair 2023

27/01/2023 8:45 AM
Sunarso Borong Saham BRI Senilai Rp1,33 M

BRI: Suku Bunga Tinggi Bukan Jadi Pengaruh Penurunan Kredit

27/01/2023 8:15 AM
Persaingan Digitalisasi Ketat, Bank Mandiri Tingkatkan Fitur Livin Financial Superapp

Persaingan Digitalisasi Ketat, Bank Mandiri Tingkatkan Fitur Livin Financial Superapp

27/01/2023 7:45 AM
Skema pensiun Aparatur Sipil Negara (ASN)

Menkeu: Sebanyak 18 juta UMKM belum Punya Akses Kredit

27/01/2023 7:15 AM
Basuki Tjahaja Purnama

Ahok Mengklaim para Pembenci yang Meninggal Akibat Sumpahnya, Termasuk Lieus Sungkharisma?

27/01/2023 6:45 AM
Mantan Ketum PBNU Said Aqil Siradj: Anies Baswedan Calon Presiden Terbaik

Mantan Ketum PBNU Said Aqil Siradj: Anies Baswedan Calon Presiden Terbaik

27/01/2023 6:15 AM
Anthony Budiawan

Anthony Budiawan: Selama Sembilan Tahun Jabatan Kades Menimbulkan Chaos!

27/01/2023 5:21 AM
Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Beathor: Jokowi Mempersiapkan Dinasti Politik!

27/01/2023 4:20 AM
Rumah Wahidin Halim

Rumah Wahidin Halim Dilempar Sekarung Ular Cobra, Muslim Arbi: Operasi Teror agar tak Mendukung Anies Baswedan!

27/01/2023 3:19 AM
Nasdem

NasDem Mendatangi Sekber Gerindra-PKB, Ada Apa?

27/01/2023 1:48 AM

Populer

  • Saya harus memiliki

    Hamzah Chalifah dan Rektornya, Tugas S2 yang Tertunaikan

    2239 shares
    Share 896 Tweet 560
  • Wartawan Senior Mengungkapkan Skenario RRC akan Mengirim Pasukan untuk Melindungi Tenaga Kerjanya di Indonesia!

    1527 shares
    Share 611 Tweet 382
  • Ferdy Sambo Blak-blakan CCTV KM 50, Seret Kapolda Metro Jaya?

    17250 shares
    Share 6900 Tweet 4313
  • Akui Pelanggaran HAM Berat 1965, RG: Pemerintah Jokowi Menyalahkan TNI dan Umat Islam

    1197 shares
    Share 479 Tweet 299
  • RH Prediksi Anies Baswedan Gagal Jadi Capres 2024?

    1068 shares
    Share 427 Tweet 267

ABOUT US

Keuangan News

Follow us on social media:

  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
  • Advertisement
  • Privacy
  • Kontak Kami

© 2023 Keuangannews.id

No Result
View All Result
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini

© 2023 Keuangannews.id