“Kemudian kata warga, mereka bersalaman begini (HRS menyontohkan tangan kanan diulurkan telungkup,red) seperti orang bertanding voli begitu, kemudian mereka bersorak, seolah-olah mereka senang, sudah menang. Nah dari situ, si komandan memberikan arahan, baru yang dimobil 2 digotong dipindagkan ke mobil lain. dan yang 4 juga dimasukan ke mobil yang lain sudaram,” tambah HRS di hadapan jamaah.
HRS kemudian meminta Kapolri Listyo Sigit menepati pernyataannya, akan membuka kembali kasus KM 50 apabila ada novum baru. Dalam hal ini, HRS meminta Kapolri Listyo Sigit untuk mencari kembali CCTV kasus KM 50.
Karena CCTV itu adalah bukti bahwa 6 laskar FPI tidak tewas dalam peristiwa baku tembak. Dan tidak ada skenario baku tembak.